Halo
Pembaca Kece!
Ya ampun!
Udah lama banget kayanya ga ngepost di sini! Abis kena badai tugas akhir yang
diselingi dengan libur akhir tahun, lalu dilanjutkan dengan masa penantian
nilai yang mendebarkan, akhirnya aku bisa bikin tulisan lagi. Di postingan kali
ini, topik BC emang beneran tantangan, datangnya dari Amru. Dia minta para ABC
untuk menonton satu anime serial bertajuk Tsuredure Children dan menentukan
episode yang paling kami sukai. Asyik sih, karena kebetulan aku juga suka
nonton anime. Oke, aku bahas tentang animenya dulu ya.
Tsuredure Children www.aminoapss.com |
Tsuredure
Children adalah anime yang diadaptasi dari manga 4 panel (contohnya kaya komik
strip Tahilalat). Anime ini mulai tayang pada Juli hingga September 2017, masih
baru, dan disulih suara juga dalam bahasa Inggris. Ada 12 episode yang
masing-masing berdurasi ngga sampai 15 menit. Nah, anime ini mengisahkan
tentang siswa SMA di salah satu sekolah yang terlibat masalah romantika remaja.
Aku ngga tau awalnya kalau anime ini mengusung tema omnibus (ada beberapa
cerita dalam satu plot), baru tau setelah nonton.
Kalau boleh
jujur, aku pusing waktu nonton episode demi episode. Iya, soalnya satu episode
itu isinya empat cerita. Jadi sepotong cerita A, sepotong cerita B, dan
seterusnya. Kebetulan emang ngga begitu konsentrasi waktu nonton ini, jadi
setiap nonton episode baru, aku harus mengingat dulu ini potongan cerita yang
mana, ini lanjutan untuk cerita yang mana. Ga tau deh, mungkin akunya yang
bego, karena aku baca salah satu review-nya di internet, ada yang bilang kalau
anime ini keren, yang bikin jenius.
Salah satu adegan www.anime-planet.com |
Mengenai
isi ceritanya, semuanya punya masalah yang sama, komunikasi. Iya, jadi keempat
cerita ini mengisahkan perjalanan asmara anak SMA yang mana karakternya itu
kebanyakan mikir. Jadi kaya misalnya nih, ada satu pasangan, si cewek pengen
mesra-mesraan sama si cowok tapi do’i ga berani bilang karena takut dibilang
murahan lah, malu lah, segala macam. Nah, si cowok sebenarnya juga pengen
bermesraan dengan si cewek, tapi gitu juga, takut si cewek bukan tipe cewek
yang mau diajak bermesraan, dan sebagainya. Jadi sebenarnya isi anime ini
kebanyakan monolog si tokoh di kepalanya. Aku yang nonton aja geregetan sendiri
kok. Tapi syukurlah. Di episode-episode terakhir, setelah masing-masing tokoh
berani mengungkapkan isi hatinya ke pasangan mereka, apa yang selama ini mereka
inginkan bisa kesampaian.
Jadi yang
mana episode yang paling aku suka? Episode 11 dan 12. Kenapa? Karena di episode
ini akhirnya para tokoh berani mengungkapkan apa yang diinginkannya. Sedangkan
sepanjang episode 1-10, masing-masing karakter pada jaim. Lha sama pasangan kok
jaim?! Kalau sama pasangan aja ngga bisa jadi diri sendiri, buat apa punya
pasangan? Bukannya pasangan itu harus bisa menerima kita apa adanya? Eh, kok
melebar, ahahahaha!
Secara
keseluruhan, aku kasih penilaian 7.5/10 untuk anime ini. Ngga terlalu tinggi
karena bikin aku bingung. Tapi gambarnya bagus kok, lebih manusiawi dibanding
anime pada umumnya yang tokohnya punya kepala gede ga sesuai postur badannya,
atau punya toket segede semangka. Dan lagi dari anime ini aku bisa belajar
kalau komunikasi itu penting dalam hubungan, biar kedua pihak memahami
pasangannya. Halo! Pasangan kamu bukan ahli pembaca pikiran. Kalau kamu mau ya
bilang, ngga usah ngarep do’i peka sendiri. Terakhir, aku ngga merekomendasikan
anime ini untuk ditonton oleh anak di bawah umur 18 tahun, soalnya banyak
banget adegan dewasa dan kata-kata vulgar yang muncul.
Nah, sekian
dari aku. Tantangan kali ini beres, ya, Ru!