Ho Ho Ho!
Ihihihi, berasa kaya Santa Klaus, ya? Abaikan Penulis gaje
ini.
Hmm, postingan ini masih bagian dari proyek #Bloggers' Challenges. Si Nadya yang bertanggungjawab atas beratnya topik kami kali
ini. Bayangkan aja, dia mengajukan ‘Kepribadian Ganda’ sebagai topik. Nguras
otak ane cyin! Sampe harus tanya-tanya ke temen yang kuliah di jurusan
psikologi, bongkar-bongkar google buat memastikan, mencoba me-recall
ingatan tentang bahan tontonan ama bahan bacaan yang relevan, tapi syukur
alhamdulillah ketemu yang dicari.
Di awal, Penulis mau memberikan peringatan, beberapa pendapat
yang nantinya Penulis cantumkan itu Penulis ambil dari berbagai sumber. Nah,
sisanya itu pendapat Penulis sendiri. Jadi apa yang Penulis tulis ini belum tentu 100% bener.
Oke, oke, kita langsung masuk ke topik pembahasan.
Kepribadian Ganda
Penulis agak bingung dengan pengertian orang awam tentang
kepribadian ganda. Apalagi setelah ada artis yang dinyatakan mengidap Bipolar
Disorder, pengertian mereka jadi makin jauh. Kepribadian ganda itu beda
dengan BD. BD itu keadaan di mana orang yang mengidapnya bisa
mengalami mood swing yang banting banget, bahasa kerennya, ekstrim. Jadi bisa ada perubahan mood dari
yang sangat bahagia ke keadaan yang sangat sedih. Penyebab perubahan mood ini
pun kadang ga jelas. Bisa terjadi gitu aja.
Yang lucunya, semenjak BD ini populer di masyarakat, sebagian orang menganggap pengidap BD ini keren. Mereka
ngaku-ngaku mengidap BD juga. Ga sedikit tulisan di Watty yang
menggambarkan bahwa pengidap BD (Penulis hanya pernah baca yang pengidapnya
laki-laki) ini luar biasa mengagumkan dan jadi incaran siswi satu sekolahan
atau satu kampus. Padahal BD ini ga banget, lho.
Emang kamu mau pacar
kamu yang awalnya ketawa lepas bareng kamu, terus tiba-tiba aja murka sambil ngelempar
kepala kamu pakai batu bata? Mau?
Oke, cukup tentang BD. Kita lanjut ke kepribadian
ganda.
Penulis kutip dari laman wikipedia, kepribadian ganda ini
disebut juga alter ego yang mana ini juga membingungkan bagi Penulis. Di
wikipedia dijelaskan bahwa kepribadian ganda atau pemecahan kepribadian atau
alter ego itu adalah keadaan di mana terdapat dua atau lebih kepribadian di
dalam satu tubuh yang disebabkan oleh ketidakmampuan si pribadi tunggal
memenuhi kemauan si individu sehingga terjadi pemecahan pribadi atau kemunculan
pribadi baru yang mampu memenuhi keinginan dari si individu. Proses pemecahan
pribadi ini bisa terjadi secara sengaja maupun engga sengaja.
Lantas apa yang membuat Penulis bingung?
Jadi, dulu Penulis pernah dimintai tolong untuk membuat
ringkasan novel berbahasa Inggris oleh salah satu kawan Penulis. Nah, novel
yang mau diringkas ini berjudul ‘Gone But Not Forgotten’ karya Pak
Margolin. Ini novel membingungkan karena tentang detektif-detektifan gitu. Ada
bedah kasus yang ga sederhana, persidangan, teka-teki ini itu segala macam.
Hampir angkat tangan, sih, waktu itu. Ya, mau gimana lagi, bisa bacanya aja
syukur, ini malah genrenya berat luar biasa. Tapi bermodal nekat, dilanjutin
juga.
Novel ‘Gone But Not Forgotten’ itu menceritakan
tentang seorang pengacara di Amerika sana, tepatnya di Portland, yang sedang
menangani sebuah kasus pembunuhan berantai yang kesemua korbannya adalah
wanita. Si pembunuh selalu meninggalkan tanda berupa secarik kertas yang berisi
tulisan ‘Gone But Not Forgotten’ hasil cetak mesin printer dan
setangkai mawar hitam. Akhirnya kasus ini bermuara ke satu orang, Pak Martin
Darius. Setelah dikulik lebih lanjut, ternyata Pak Martin punya masa lalu yang
kelam, sebagai seorang Peter Lake.
Jadi dulu, di Hunter’s Point, waktu masih bernama Peter Lake,
Pak Martin ini terjerat kasus penculikan dan penyiksaan wanita. Pokoknya
kejamlah, sampai ada yang bunuh diri ama gila gara-gara penyiksaan si Peter
ini. Tapi hebatnya, si Peter dibebaskan oleh pengadilan. Setelah dibebaskan,
Peter Lake pindah ke Portland dan mengganti identitasnya menjadi Martin Darius.
Di novel itu dijelaskan bahwa Martin Darius merupakan alter
ego dari Peter Lake. Padahal jelas-jelas Martin Darius itu identitas baru si
Peter Lake. Emang, sih, di situ diceritakan bahwa perubahan identitas Peter
Lake juga diikuti dengan perubahan perilakunya. Tapi itu beda dengan pengertian
alter ego yang dijelaskan di wikipedia.
Dari sumber lain juga, kali ini film, Penulis ketemu dengan
kepribadian ganda. Jadi dulu pernah diajak nonton ama salah seorang kawan.
Judul filmnya ‘The Ward’ yang disutradarai oleh Pak John Carpenter. Di
ceritakan kalau Kristen dianggap gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Di
rumah sakit itu, dia ketemu dengan penghuni lain, ada Tammy, Iris, Sarah, Zoey,
dan Emily yang masing-masing punya kepribadian yang berbeda (orang yang memerankan juga beda, lho, ya).
Awalnya semua
berjalan lancar, sampai datang gangguan dari hantu Alice, mantan penghuni RSJ
itu dan menghilangnya penghuni lain satu per satu. Setelah mumet setengah
hidup, akhirnya Penulis ngerti kalau sebenarnya semua tokoh yang disebutkan di atas
itu cuma satu orang, Alice. Jadi, sebenarnya si Tammy, Iris, Zoey, Sarah, Emily
dan Kristen itu adalah representasi dari kepribadian yang dimiliki Alice. Alice
ini korban penculikan sampai akhirnya dia trauma. Traumatis inilah yang
menyebabkan Alice membentuk pribadi-pribadi baru di dalam dirinya.
Wajar, kan, kalau Penulis bingung? Pengertiannya beda-beda,
sih.
Lalu, bagaimana jika ditinjau dari sudut pandang psikologi?
Penulis udah tanya ke salah satu kawan. Dia malah mengarahkan
Penulis ke istilah DID.
Lha? Lain lagi?
Iya, ada istilah lain lagi.
Dikutip dari laman alodokter.com, DID (Dissacosiative
Identity Disorder) atau gangguan disasosiatif identitas ini menyebabkan
penderitanya memiliki lebih dari satu pribadi di dalam dirinya. Yang hebatnya,
masing-masing pribadi ini punya perbedaan dalam hal pola pikir, cara bicara,
perilaku, jenis kelamin, usia, dan ras. Mirip-mirip ama pengertian dari
wikipedia.
Apa aja tanda-tanda seseorang mengidap DID ini?
Masih dari laman alodokter.com, berikut tanda-tanda seseorang
yang mengidap DID:
- Sering berada di suatu tempat, tapi tidak ingat alasan dia berada di tempat itu.
- Mengalami penyimpangan ingatan. Penderita sering lupa tanggal penting dalam hidupnya, seperti tanggal lahir, tanggal kelahiran anak, atau tanggal Sifat lupa ini dinilai jauh lebih parah dibandingkan sifat lupa yang normal.
- Bertemu dengan orang asing yang menyatakan pernah bertemu penderita sebagai orang lain.
- Mendengar suara-suara asing di dalam kepala.
- Individu yang satu dapat melihat kehidupan individu lainnya, selayaknya orang yang sedang menonton kehidupan orang lain.
- Dipanggil oleh orang lain dengan nama yang berbeda.
- Depresi.
- Sering dilanda rasa panik, cemas berlebihan, perubahan suasana hati, dan mengalami gangguan tidur (insomnia).
- Adanya kecenderungan untuk bunuh diri.
- Sering merasa sedih, marah, dan merasa tidak berharga.
Tanda-tanda di atas ada di diri kamu? Jangan langsung GR! DID
itu ga keren sama sekali. Bahkan cenderung merepotkan.
Tapi, usut punya usut, ternyata sampai saat ini, belum ada
pemeriksaan akurat tentang kepribadian ganda ini, lho. Bahkan masih ada yang
menganggap kalau kepribadian ganda itu sebenarnya ga ada, cuma mitos.
Oh, iya, sedikit membagi apa yang pernah Penulis baca. Jadi
Penulis pernah membaca artikel tentang kepribadian seseorang. Disebutkan bahwa
jika seseorang mampu menguasai atau mampu berbicara beberapa bahasa, secara
otomatis orang tersebut akan mengganti kepribadiannya saat mengganti bahasa yang ia ucapkan. Maksudnya, kepribadian
si A saat berbicara bahasa X akan berbeda dengan kepribadiannya saat berbicara
bahasa Y.
Nah, dari sekian banyak pemahaman tentang kepribadian ganda di atas,
yang mana yang paling sesuai dengan pemahaman kalian? Atau kalian punya
pengalaman yang lebih mantap dari Penulis?
Boleh bagi cerita di kolom komentar! Silakan, silakan!