Ohayou, minna!
Masih dinihari ini, tapi demi mencicil hutang postingan, rela-relain deh, ya.
Kali ini kita bakalan bahas tentang bagaimana Penulis mengelola uang, Aunty Betha ini yang kasih topik. Maklum aja, anak kost kalau ga pinter-pinter mengelola uang, pailit yang datang. Penasaran gimana cara Penulis mengelola uangnya yang ga seberapa?
Kagak!
Bodo amat, mau Lu penasaran atau kagak, ini tulisan bakalan Gue lanjut! Wekk!
Cara Mengatur Keuangan Agar Hidup Aman Damai Sentosa di Perantauan
Bagi sebagian besar mahasiswa atau yang udah alumni tapi masih nge-kost kaya Penulis, wajib rasanya mengatur pengeluaran supaya ga dapat cerita 'GA MAKAN GEGARA GA PUNYA UANG.' Ya ampun, amit-amit, deh, jangan sampai kejadian. Alhamdulillah udah hampir lima tahun nge-kost, ga pernah ngalamin hal itu. Berada di keadaan yang mencekik pernah, tapi ga sampai ga makan lah. Pernah melewatkan satu waktu makan dalam sehari, tapi bukan karena ga punya uang.Kok bisa Elu selamet? Lu pelit ya?
Daripada yang baca pada suudzhon, mending langsung Penulis kasih aja, deh, tipsnya.
1. Bagi-bagi
Apaan yang Elu bagi?Tips pertama ini tentang pembagian. Apa yang dibagi? Tentu aja uang.
Nah, pasti sebagian dari kamu ada yang dapat kiriman dari ortu sebulan sekali, mungkin sebagian besar. Kadang Penulis juga gitu. Apa dampak negatif dari kiriman bulanan ini? Dampak negatifnya adalah kamu akan merasa seperti pegawai atau karyawan yang akan merasakan yang namanya tanggal muda dan tanggal tua. Tanggal muda itu awal bulan, saat di mana keuangan lagi dalam keadaan sangat stabil, mata jadi jelalatan pengen beli ini itu, lidah susah tahan selera untuk ga nyicip sana sini yang mengakibatkan pengeluaran membludak di awal bulan. Dan sialnya terkadang pengeluaran di awal bulan itu untuk hal-hal yang ga begitu penting. Nongkrong di kafe mewah yang harga secangkir minumannya aja bisa sampai puluhan ribu, nonton film ga bermutu di bioskop, teriak-teriak ga jelas di tempat karaoke, dan sebagainya. Di tanggal muda, kebanyakan anak kost akan merasa sangat kaya, terus lupa kalau masih ada tiga minggu lagi yang harus dijalani sebelum dapat kiriman berikutnya.
Memasuki pertengahan bulan, barulah si anak kost ini sadar kalau minggu pertama bulan ini doi terlalu boros. Doi mulai mengecek satu per satu bon, kemudian meratapi nasibnya dua minggu mendatang. Pertengahan bulan adalah masa awal penderitaan. Yang sebelumnya bisa makan minum di kafe, di pertengahan bulan harus rela cuma makan di warung nasi padang pinggir jalan.
Keadaan di tanggal tua lebih mengenaskan lagi. Ada yang harus rela cuma makan mi instan tiga kali sehari, ada yang cuma makan nasi plus kuah sayur biar ada rasanya, bahkan ada yang sampai ga makan sama sekali.
Karena melihat fenomena inilah akhirnya Penulis menerapkan sistem bagi-bagi. Jadi uang kiriman yang datang di awal bulan itu Penulis bagi menjadi sejumlah minggu pada bulan itu. Kalau sebulan ada empat minggu, ya Penulis bagi empat, kalau ada lima minggu, ya Penulis bagi lima. Setelah dibagi, bagian minggu ini Penulis pegang, sedangkan 3/4 bagian lagi Penulis simpan di rekening Bank. Setiap hari minggu atau senin Penulis akan ke ATM untuk menarik uang sejumlah 1/4 bagian uang bulanan. Dengan cara ini, Penulis ga akan merasakan yang namanya tanggal tua. Paling parah juga Penulis jadi kere di akhir pekan. Cara ini juga membuat Penulis bisa menahan selera untuk membeli barang yang ga perlu, karena uang di tangan ga besar jumlahnya.
2. Bagi-bagi-bagi
Loh, tapi di poin pertama udah ada, ini apa lagi?Kalau yang pertama, kan sistem bagi-bagi. Kalau sistem yang kedua ini bagi-bagi-bagi. Ada tiga 'bagi'-nya.
Bedanya apa?
Sebenarnya ini langkah lanjutan dari sistem yang pertama. Jadi kalau yang pertama itu uang bulanan dibagi sejumlah minggu yang ada, di poin kedua ini, uang yang udah dibagi di poin pertama, dibagi lagi menurut kebutuhan. Jadi Penulis akan memikirkan kebutuhan pokok selama seminggu, misalnya makan dan BBM. Nah, uang yang akan dialokasikan ke dua kebutuhan ini disisihkan terlebih dahulu. Sisanya itulah yang bisa dipakai untuk jajan dan kebutuhan-kebutuhan lain yang ga begitu penting.
Kalau dalam sepekan itu uang ga habis, itu uang bakalan Penulis simpan, buat jaga-jaga seandainya ada keperluan mendadak di minggu berikutnya. Kalau uangnya kurang, ya terpaksa ambil dari tabungan, tapi kalau udah ambil dari tabungan, Penulis akan bener-bener hemat, itu uang cuma buat beli makan, ga ada cerita jajan. Kalau kurang juga, barulah merengek ke orang tua, hehehe ...
Udah, dua poin aja untuk topik kali ini. Dua poin ini aja belum tentu bisa dijalankan dengan baik. Karena yang namanya manusia pasti ada khilafnya.
Oke, sampai di sini aja. Kamu punya tips yang lebih keren dari punya Penulis? Ya, monggo, kasih tau pembaca yang lain lewat kolom komentar.