Postingan ini merupakan bagian dari proyek #Blogger'sChallenge
yang mana temanya adalah ‘7 Kebiasaan Baikku’ dari Nurwahidah Waruhu.
Sama kaya tema sebelumnya, tema kali ini juga bikin Penulis
putar otak. Demi apa Penulis harus mikir-mikir kebiasaan baik. Kalau kebiasaan
buruk, mah, gampang. 20 biji juga Penulis sanggup nulisnya.
Nah, ini kebiasaan
baik. Kita, kan, ga tau, ga bisa menilai diri sendiri, karena belum tentu yang
kita anggap baik, bernilai baik juga di mata orang. Selain itu, entar kalau ngungkapin kebaikan diri sendiri, rasa-rasanya jatuhnya engga jauh-jauh dari
sombong sama pamer.
Karena kepikiran sama masalah di atas, akhirnya Penulis
memutuskan untuk bertanya sama temen yang akhir-akhir ini sering menghabiskan
waktu sama Penulis. Bisa dibilang kali ini Penulis gagal untuk menjalani
tantangan.
Kenapa? Well, Penulis cuma berhasil ngumpulin ‘6 Kebiasaan Baik.’
Nah, karena ‘6 Kebiasaan Baik’ berikut ini dicetuskan sama
orang lain, jadi nilai baik buruknya dilihat dari kacamata si ‘Kawan.’ So, kalau
menurut kalian itu ga baik, ya, gapapa. Toh, bukan nilai kalian yang Penulis
pakai di sini.
Jadi, di bawah ini merupakan ‘6 Kebiasaan Baik’ Penulis
menurut temen-temennya.
1. Santai tapi Pasti
Orang pertama yang Penulis tanya itu bilang
kalau Penulis itu setiap ngerjain sesuatu, ngerjainnya perlahan, santai, tapi
jelas akhirnya. Maksudnya, pekerjaan yang dikerjakan itu selesai. Sesuai sama
pepatah Jawa: Alon alon asal kelakon.
BTW, momen waktu Penulis tanya ini, tuh,
jam 2 dinihari, yang ditanya lagi telponan sama pacarnya. Ga tau, deh, dia terganggu atau
engga. Ihihihihihi…
2. Rapi
Orang kedua yang Penulis tanya bilang kalau Penulis itu cowok yang serba rapi. Mulai dari pakaian, tulisan, sampai rambut.
Hmm, dia belum liat aja kamar Penulis bentuknya gimana. Ihihihihi…
3. Pilih-Pilih Makanan
Pilih-pilih makanan di sini, tuh, maksudnya
makanan sehat. Yah, dia belum tau, aja, kalau Penulis udah lapar, semua dihajar.
Hahaha… Tapi dari kacamata dia (walaupun dia ga pakai kacamata), Penulis itu
cukup mikir-mikir dalam hal memilih makanan.
Misal, nih, kemarin udah makan
bakso, nah, hari ini bakso dihapus dari makanan yang boleh dimakan. Tau porsi
lah istilahnya. Makanan ga sehat masih dimakan, tapi frekuensinya diatur sedemikian rupa.
4. Menghargai Makanan
Lanjut ke orang yang keempat. Nah, si kawan
ini bilang kalau Penulis itu tipe orang yang ga mau buang-buang makanan. Dia mikir
begini karena dulu pernah coba sampo lain. Tapi ketombenya balik lagi, balik
lagi. Aku pake pasir aja. Oke, Penulis gagal fokus.
Jadi pernah satu waktu kami
lagi makan bareng. Nah, ga sengaja, makanan yang lagi Penulis makan itu jatuh
ke atas paha Penulis (Penulis lupa waktu itu lagi makan apa). Karena jatuhnya
ke atas paha, Penulis santai, donk, ambil itu makanan terus masukin ke mulut.
Dari kejadian itulah poin keempat ini lahir.
5. Minum dan Makan Menggunakan
Tangan Kanan
Nah, kalau ini, temen dari Zaman Batu juga
udah ga heran sama kebiasaan Penulis yang satu ini. Dan mereka juga ga masalah kalau
Penulis menegur mereka waktu mereka lupa makan dan minum pakai tangan kiri. Tapi tenang, ga
ke semua orang, kok, Penulis menerapkan hal ini. Tipe-tipe orang yang nyablak
waktu diingatkan, mereka langsung Penulis hapus dari daftar orang yang pantas
untuk diingatkan.
BTW, kebiasaan ini Penulis bawa dari rumah. Dari mulai
Penulis bisa makan minum sendiri, Orang tua Penulis membiasakan kami, anak-anaknya, untuk makan
dan minum menggunakan tangan kanan. Dalilnya itu mulai dari Hadits, Sunnah
Nabi, sampai dongeng. Hasilnya, ya, alhamdulillah, Penulis terbiasa makan dan
minum menggunakan tangan kanan.
6. Mendahulukan Tidur daripada
Tugas
Orang keenam kasih jawaban yang agak
absurd. Mendahulukan tidur daripada tugas. Penulis sampai nanya ulang, loh! Dan
dengan santainya si kawan menjawab, “Menurut aku itu baik.” Oke, Penulis
ngalah. Sekali lagi, yang dipakai di sini sudut pandang, nilai, maupun kacamata dari
orang yang ditanya (kali ini orangnya beneran berkacamata). Jadi, ya, poin
absurd ini Penulis masukkan ke sini.
Well, orang yang pernah ‘bobo’ atau ‘kumpul
kebo’ bareng Penulis pasti tau kebiasaan Penulis yang satu ini. Dimulai dari
kelas XI dulu, saat tugas beberapa orang menjadi tanggungjawab Penulis. Karena
banyak yang harus dikerjakan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan itu
semua juga banyak. Alhasil, Penulis harus begadang.
Penulis tau, kalau
begadang tanpa tidur, besok paginya Penulis bakalan oyong. Jadi Penulis
memutuskan untuk tidur dulu. Kalau dinihari terbangun, ya, syukur. Kalau subuh
baru terbangun, ya, terima nasib pagi itu bakalan jadi pagi warbyazzaaaa.....
Beberapa kegiatan harus dilakukan di satu waktu. Jadi di situ Penulis
pakai seragam, di situ Penulis sarapan (Penulis lebih suka makan di dalam kamar
tidur), di situ juga Penulis berkutat dengan laptop dan printer. Ga jarang
Penulis juga berkutat dengan kertas jeruk, plastic sampul, dan lakban. Pokoknya
warbyazzaaaaa.....
7. Mudah Memberikan Bantuan
Ternyata setelah Penulis mengecek ulang
riwayat percakapan di BBM, ada salah satu temen yang kasih dua opini. Jadi Penulis
ga jadi gagal, hehehehe…
Poin terakhir ini, muncul karena menurut dia,
Penulis itu gampang dimintai pertolongan. ‘Rif, kawanin kesana, yok?’ ‘Rif,
tolong beli ini, lah?’ ‘Rif, titip itu, ya?’ Semacam-semacam itu lah.
Bukan mau
sok baik, tapi Penulis punya prinsip begini, ‘Kalo kau mau Allah bantu
urusanmu, kau juga harus mau bantu orang lain.’ Perlu ada sedikit penjelasan di
sini. Jadi tujuan Penulis bantu orang itu ada dua, pertama, karena emang niat
bantu, kedua, karena mau nantinya urusannya dipermudah sama Allah. Di sini
Penulis bantu orang, ga mengharap bantuan balasan dari orang yang udah Penulis
bantu. Penulis cuma berharap, jika ada masanya nanti Penulis butuh bantuan,
Allah mau memberikan keringanan ataupun mengirimkan seseorang untuk membantu. Ga
peduli orangnya siapa.
Well, udah 7 poin, nih. Kelar donk, ya? Hehehehe…
Thanks to Abang di kamar sebelah yang heboh bangunin Penulis
jam 3 dinihari karena ga bisa masuk ke kost, soalnya kunci gembok di gerbang aku
yang pegang. Kalau ga karena dia, tulisan ini belum ada sekarang, ihihihihi…
Udah hari minggu nih! Penulis siap, penulis siap! Apa Challenge berikutnyaaa? Ahahahaha…