Hello! Ini postingan hari ketiga untuk proyek #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge yang di-share oleh akun Twitter @KampusFiksi. Kali ini tantanganny agak nyerempet ke arah masa depan. Bisa jadi semacam resolusi juga.
Emang apa tantangan hari ketiga?
Nah, tantangan hari ini adalaaaaaaaaaaah ... dreng deng deng deeeeeeeeeeeng...
"Sebutkan Lima Hal yang Ingin Kamu Capai di Tahun Ini!"
Hohoho! Berat ceritanya ini, beraaaat! Tapi baiklah, kita bahas satu per satu.
1. Diterima sebagai Mahasiswa Magister di salah satu Universitas di Pulau Jawa
Ahahahaha, sebenarnya ini sudah jadi angan-angan saya sejak kelas 3 SMA. Saya ingin kuliah di Pulau Jawa. Tapi ini Universitas Negeri loh, ya.
Kenapa punya keinginan seperti itu?
Menurut pengamatan saya, sistem belajar di Jawa dan Sumatera berbeda. Kualitas pendidikannya juga. Selain itu, peluang untuk diterima kerja bagi lulusan Universitas di Jawa lebih besar ketimbang lulusan Universitas di Sumatera. Tapi ini menurut kacamata saya yang ga seberapa ini, lho, ya. Kalau ga sesuai dengan pendapat kamu, ya, maklumi aja. Kan setiap orang punya pendapat masing-masing.
Nah, sayangnya, waktu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012 kemarin, saya ga lolos pilihan pertama maupun kedua. Lolosnya di pilihan ketiga, Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Medan. Alhamdulillah, masih dikasih kesempatan untuk kuliah di Universitas Negeri. Tapi yang namanya keinginan belum terwujud, pasti tetap ada rasa kurang. Maka dari itu, setelah diwisuda bulan oktober tahun 2016 kemarin, saya berniat melanjutkan studi saya ke jenjang Magister di salah satu Universitas Negeri di Pulau Jawa. Doakan, ya!
2. Mendapat Skor TOEFL Lebih dari 500
Ihihihihi, kalau ini, sebenarnya lebih kepada peningkatan kualitas diri. Jadi entah tahun kapan itu, saya pernah ikut TOEFL yang diadakan pihak kampus bekerjasama dengan sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris. Hasilnya saya mendapat skor 483. Sangat rendah untuk ukuran mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. Maka dari itu, tahun ini saya bertekad untuk mendapat skor TOEFL lebih dari 500.
Apa aja usaha yang telah dilakukan?
Sejauh ini, saya masih mengumpulkan soal-soal TOEFL dari teman yang mengajar Bahasa Inggris khusus TOEFL. Selain itu saya juga memasang software TOEFL di komputer pribadi saya meskipun sampai saat ini belum saya coba karena satu dan lain hal. Tapi setidaknya sudah ada bekal untuk belajar. Lagi, doakan saya, ya!
3. Punya Perut Rata
Badan saya ini cungkring, kaya tripleks, tapi perut saya lumayan berisi, mirip ibu yang mengandung selama tiga bulan. Jadi kalau dilihat sekilas, saya ini terlihat seperti seorang penderita busung lapar. Sebenarnya niat untuk mengecilkan perut ini sudah terbit sejak lama. Tapi sampai sekarang ga terealisasi juga.
Kenapa bisa begitu?
Iya, kesibukan di dunia nyata ini kadang menyita waktu yang tidak sedikit, membuat saya harus putar otak untuk bisa meluangkan waktu untuk berolahraga. Selain itu, saya ini tipe orang yang gampang lapar.
Nah, lo, gampang lapar tapi kok cungkring?
Saya juga ga tau kenapa bisa kaya gitu. Makan saya cukup banyak kok. Ngemil juga jalan terus. Tapi badan ini ga kunjung terisi. Paling hebat, bobot saya itu cuma 58 kilo. Bayangkan seorang laki-laki usia 22 tahun dengan tinggi badan sekitar 165 senti cuma berbobot 58 kilo. Itu bobot paling hebat. Normalnya bobot saya cuma 55 kilo.
Waktu bobot saya berada di 58 kilo, masalah timbul, karena penambahan bobot itu 100% berupa lemak dan itu hanya menumpuk di tiga titik; pipi, perut, dan paha. Jadi kalau bobot saya naik, yang keliatan besar ya cuma tiga bagian itu. Itu sebabnya saya ingin punya perut rata.
Apa aja yang udah kamu lakukan?
Nah, seperti yang saya bilang di atas, saya harus putar otak untuk menyisihkan sebagian waktu saya untuk berolahraga. Alhamdulillah masih bisa tersisih, seminggu bisa satu atau dua kali.
Olahraga apa?
Biasanya saya lari keliling lapangan. Tapi sekarang udah mulai berganti ke pusat kebugaran tubuh. Tujuannya bukan supaya badan saya jadi gede-gede terus pamer badan di media sosial, loh, ya. Saya cuma mau punya perut rata dan juga biar keringat keluar. Kalau sirkulasi tubuh bagus, tubuh jadi sehat, kan. Itu tujuan utamanya. Kalau ternyata badan saya malah terbentuk, saya anggap itu bonus.
4. Mengunjungi Borobudur
Sejak saya SMA, saya mendapat semacam panggilan batin untuk mengunjungi Candi Borobudur. Kalau ditanya apa tujuannya, saya ga tau mau jawab apa. Karena seperti yang saya bilang, ini semacam panggilan batin. Kaya ada sesuatu yang meminta saya untuk datang ke sana. Ya, kali aja di sana saya ketemu jodoh. Siapa tau, kan? Atau ternyata di sana saya bisa menemukan jati diri saya. Pokoknya saya belum bisa jawab kalau belum ke sana. Makanya, doakan saya supaya bisa kuliah S2 di sana, biar poin keempat ini terwujud.
5. Mendapat Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud
Informasi ini saya dapatkan dari teman sekamar saya di kost dulu. Katanya ada beasiswa S2 dari Kemendikbud yang mana setelah selesai kuliah, penerima beasiswa berkesempatan untuk ditempatkan di Universitas di seluruh Indonesia sebagai dosen. Ini sungguh menggiurkan. Jadi setelah kuliah S2, saya bisa dapat kesempatan untuk langsung jadi dosen. Maka dari itu saya berniat untuk mendapatkan beasiswa itu tahun ini. Sekali lagi, doakan saya, yaaaaa!
Udah lima, kan? Udah! Jadi lima hal ini lah yang ingin saya capai tahun ini. Semoga semua bisa tercapai. Amiiiiin!
Tentang Moody
Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...
-
Ahoooooooy! Uy! Penulis mau cerita-cerita ini, masih dalam proyek #Bloggers' Challenges kok. Tentang apa? Nah, si Nadya menantang p...
-
Halo Pembaca Kece! Aku balik lagi dengan proyek BC alias Bloggers’ Challenge . Kali ini topik diajukan oleh Mbak Vera, member baru ABC ...
-
Setelah beberapa postingan sebelumnya membahas tentang kepribadian dan hal-hal yang berhubungan dengan pribadi Penulis, kali ini Penuli...