Uhuhuhuy!
Penulis posting tulisan lagi ini! Kali ini Penulis mau cerita tentang hal
yang membuat Penulis terpuruk dan hal yang bisa mengatasinya. Ini topik
yang mencetuskan Penulis sendiri lho. Antara sadar dan ngga sadar sih waktu
ngasih topik ini ke ABC. Terus besoknya Penulis mikir, ‘topik apaan
ini?’ Ahahahaha!
Mungkin
langsung aja kita masuk ke pembahasan kali, ya?
Hal yang Membuatku Terpuruk dan Cara Mengatasinya
Sebagai manusia
yang memiliki segudang kegiatan, jutaan kenalan, serta ratusan lapis masalah,
pasti kita pernah merasakan yang namanya terpuruk, entah itu karena keluarga,
pekerjaan, teman, atau pacar. Ngga jarang, kita melakukan hal-hal bodoh saat
kita terpuruk. Misalnya merusak properti, merokok, atau bahkan menggunakan
obat-obat terlarang yang dampak negatifnya tentu aja balik ke diri sendiri.
Berikut ini Penulis akan membahas tentang beberapa hal yang bisa membuat
Penulis terpuruk juga solusi yang Penulis ambil untuk mengatasi keterpurukan
tersebut.
Lagu
Hal pertama yang bisa bikin Penulis terpuruk itu adalah lagu. Remeh
banget, ya? Tapi begitulah, ada masa di mana sebuah lagu itu sangat berpengaruh
terhadap diri Penulis. Beberapa lagu yang biasanya bikin Penulis terpuruk itu
lagunya Charlie Puth dan Selena Gomez yang We Don’t Talk Anymore, lagu
Ketika Semua Harus Berakhir dari Naff, Daylight-nya Maroon 5, dan lagu Happier
yang dinyayikan oleh Ed Sheeran. Kapan Penulis terpuruk saat dengar lagu ini?
Saat mood Penulis dalam keadaan buruk. Biasanya, saat kondisi mood Penulis
sedang buruk dan lagu-lagu di atas diputar, Penulis akan langsung uring-uringan
ngga jelas. Kalau lagi ada di kamar, Penulis akan tiduran aja di atas tempat
tidur, antara 10 menit sampai ngga terhingga, sambil ngeliatin langit-langit
kamar, mikir ini itu segala macam.
Nah, yang kemudian Penulis lakukan untuk menghentikan kondisi
terpuruk tersebut adalah memutar lagu yang membuat pendengarnya ngga tahan
untuk ngga bergoyang, misalnya lagu dari Ed Sheeran yang Shape of You,
atau lagu Dua Lipa yang New Rules, atau lagu Stay-nya Alessia
Cara sambil ikut bernyanyi. Sebenarnya ada beberapa lagu lain, tapi itu aja lah
sebagai contoh. Ini Penulis tautkan video Alessia Cara, semoga suka!
Film
Home www.fanpop.com |
Salah satu kegiatan yang Penulis sukai adalah nonton film. Tapi
karena ngga punya modal banyak, jadi nontonnya di kamar, mengandalkan laptop,
sambil makan makanan berat atau cuma cemilan. Sama seperti poin pertama, saat mood
Penulis yang buruk merupakan saat-saat yang rentan. Penulis ngga boleh
sembarangan memutar lagu atau film, ngga boleh sembarangan ketemu orang karena
efeknya bakalan cukup luar biasa. Penulis akan menghindari film semacam Dear
John, Harry Potter and The Deathly Hallows part 2, atau Me Before
You. Kalau sampai nonton film itu, ntar begitu filmnya selesai, Penulis
akan bengong beberapa saat kaya orang linglung, kemudian uring-uringan ngga
jelas.
Solusinya, Penulis akan ngemil kalau misalnya masih ada stok
cemilan di kamar. Bisa juga lanjut menonton film animasi seperti Despicable
Me 2, Finding Dory, atau How to Train Your Dragon. Atau
Penulis akan mendengarkan lagu-lagu moodbooster yang ada di poin
pertama.
Kabar Buruk
Yap! Menerima kabar buruk, entah itu buruk untuk diri Penulis atau
buruk untuk orang lain, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap mood
Penulis, terutama jika yang terkena hal buruk itu salah satu orang terdekat
Penulis. Penulis akan berada pada kondisi sad-mad. Sad-mad adalah kondisi di
mana kamu merasa marah dan sedih di saat yang bersamaan. Istilah ini muncul di
film animasi bertajuk Home yang bercerita tentang alien yang menginvasi
bumi yang suara karakter utamanya diisi oleh Rihanna.
Toothless www.youtubepoop.wikia.com |
Gimana Penulis mengatasinya? Sederhana, meluapkan emosi. Caranya?
Beragam, bisa dengan menangis (tapi serius cara ini susah banget dilakukan,
Penulis harus nonton film drama yang ada adegan mati-matinya atau nyanyi lagu
yang ngena di hati Penulis) sendirian di kamar, nonjokin tembok sampai tangan
sakit sendiri, atau tidur.
Mungkin tiga
hal ini aja yang bisa Penulis bagi. Pasti ada hal lain, tapi yang terpikirkan
saat lagi nulis postingan ini ya cuma tiga hal ini aja.
Gimana menurut kamu,
kita punya kesamaan? Atau yang kamu punya lebih keren untuk diceritakan? Atau
kamu punya solusi yang lebih efektif? Yuk! Kolom komentar menunggu cerita kamu!