Huuuuuuuuufhh!
Topik Bloggers’ Challenge kali ini cukup sulit. Si Fiqri yang masih anak baru,
memberikan topik seputar psikologi, yakni tentang karakter dan kepribadian yang
dihubungkan dengan mahasiswa. Nah, lo! Njelimet, kan? Tapi ya udahlah, namanya juga
tantangan. Yuk bahas!
Untuk
melaksanakan topik ini, Penulis harus bolak balik ngecek KBBI, ngecek satu-satu
artikel di internet biar dapat gambaran dari karakter dan kepribadian ini.
Mumet sih awalnya, karena beberapa artikel memberikan pengertian yang bertolak
belakang, jadi binun adek mau memilih yang mana. Tapi akhirnya Penulis udah
memutuskan yang mana pengertian karakter dan kepribadian yang sesuai. Cuma, ya,
di sini Penulis masih butuh tanggapan dari para pembaca, itu pun kalau ada yang baca,
kali aja pengertian yang Penulis buat di sini salah.
Karakter dan Kepribadian pada Mahasiswa
Apa itu
karakter? Apa itu kepribadian? Ini dia penjelasan yang Penulis kutip dari
experiencing-life.com
Kepribadian, rigen-note.blogspot.co.id |
Di situs
tersebut disebutkan bahwa karakter adalah sifat-sifat dalam diri seseorang yang
menjadikannya unik, berdasarkan apa yang
sudah ia miliki sejak lahir (genetik) meupun apa yang ia pelajari dalam
hidupnya (lingkungan). Nah, dari pengertian ini, Penulis bisa mengambil
kesimpulan kalau karakter itu sifat dasar seseorang yang telah ia bawa sejak
lahir, namun seiring berjalannya waktu, sifat-sifat dasar ini bisa berubah,
dipengaruhi oleh lingkungan si individu, juga nilai dan norma yang dipelajari
individu tersebut sepanjang hidupnya.
Sebagai contoh,
seorang anak laki-laki yang ‘nakal’ kepada teman perempuannya, suka menjahili
mereka namun dengan konteks seksual atau mesum. Nah, semakin tinggi umur si
anak laki-laki, lingkungan yang ditemuinya juga semakin luas, lantas ia
mendapatkan pembelajaran nilai dan norma bahwasanya ada batasan perilaku antara
laki-laki dan perempuan yang tidak boleh dilanggar. Karena masuknya pemahaman
tersebut, mengakibatkan terjadinya perubahan sikap dari si anak laki-laki
kepada teman perempuannya.
Masih dari
sumber yang sama, terdapat pengertian kepribadian sebagai berikut, kepribadian
merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk
berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan
dengan lingkungannya. Kepribadian berasal dari kata persona yang berarti
topeng. Namun bukan berarti bahwa kepribadian merupakan cara seseorang menutupi
identitas dirinya. Makna kata persona di sini merujuk pada simbol yang
merepresentasikan identitas seseorang; bisa juga bermakna alat yang digunakan
oleh seseorang untuk memperkenalkan dirinya kepada dunia. Kepribadian ini
bersifat menetap dan dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Karakter? pendidikankarakter.com |
Di sini Penulis
menyimpulkan kalau kepribadian itu sifat bawaan lahir yang dipengaruhi oleh
orang tuanya. Misalnya seorang anak itu punya orang tua yang temperamen, nah,
si anak kemungkinan besar akan temperamen juga. Namun di sini pengelolaan diri
si anak menjadi penentu apakah sifat temperamen tersebut muncul sebagai
identitasnya atau engga. Karena bisa jadi, seorang anak yang temperamen yang
mampu mengelola dirinya dengan baik bisa menutupi identitasnya sebagai seorang
yang temperamen dengan menampilkan identitas lain yang menurutnya lebih pantas
untuk diperlihatkan. Namun identitasnya sebagai seorang yang temperamen tidak
serta merta hilang, hanya tersembunyi. Bisa jadi sifat temperamennya hanya
muncul saat ia sedang bersama dengan seseorang yang membuatnya nyaman atau saat
ia berada di lingkungan yang tidak asing baginya.
Setelah
penjabaran di atas, Penulis harus menghubungkan antara karakter dan kepribadian
dengan seorang mahasiswa. Maksudnya, bagaimana seharusnya karakter dan
kepribadian yang dimiliki oleh mahasiswa. Namun karena kepribadian merupakan
sifat bawaan lahir yang dipengaruhi faktor keturunan yang sifatnya menetap,
maka di sini Penulis hanya akan menjabarkan tentang bagaimana seharusnya
karakter seorang mahasiswa.
Mahasiswa
merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Itu
artinya ia telah melewati masa SD, SMP, dan SMA yang normalnya berlangsung
selama 12 tahun. Bisa disimpulkan juga bahwa mahasiswa telah lebih lama dan
lebih banyak menerima pendidikan baik itu kognitif maupun karakter. Oleh karena
itu, seorang mahasiswa dituntut untuk berperilaku yang ‘berbeda’ dengan
masyarakat awam. Berbeda dalam artian yang lebih baik. Lantas bagaimana
seharusnya karakter seorang mahasiswa?
Dalam bersikap,
mahasiswa hendaknya lebih santun, baik itu kepada yang lebih tua, maupun yang
sebaya, kemudian menunjukkan kasih sayang kepada yang lebih muda. Dalam menghadapi
suatu masalah, seorang mahasiswa harus menyikapinya dengan lebih tenang,
mempelajari duduk perkaranya dengan teliti sebelum akhirnya memberikan solusi
terhadap masalah tersebut. Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa seharusnya
selangkah lebih maju dibandingkan orang awam dalam hal menaati peraturan,
nilai, dan norma yang berlaku. Jika masyarakat sudah tertata rapi dan teratur,
maka mahasiswa harus mampu membuat pergerakan agar keadaan tersebut tetap terjaga
atau malah menjadi lebih baik.
Oke, oke. Itu pendapat
Penulis. Cukup sampai di sini aja Penulis nulis serius. Asli bukan gaya Penulis
banget. Tapi mau gimana lagi, demi demi ya, kan?
Jadi gimana,
ada yang salah dengan penjabaran Penulis? Jangan diam aja, kasih komentar, biar
agak terbuka pemikiran Penulis tentang karakter dan kepribadian ini. Ditunggu!
Oke!