Halo Pembaca Kece!
Di postingan kali ini
aku mau cerita tentang apa, ya, bisa dibilang masa lalu, tapi ngga kejadian.
Topik ini dari Wawa, hal yang aku harap aku tau pada usia 12. Umur 12 tahun,
berarti aku masih duduk di kelas 6 SD. Aku harus mikir cukup keras untuk
menyelesaikan topik ini, dan ternyata cuma dapet 3 hal. Langsung aku bagi aja
ya!
Belajar Sopan Santun
Ummi dan Abiku adalah
perantau. Ngga ada saudara yang tinggal di dekat rumah kami. Otomatis
intensitas pertemuanku dengan mereka juga lebih jarang. Mungkin hanya satu atau
dua kali setahun, waktu lebaran atau waktu ada acara keluarga. Ini membuat aku
kurang mendapat pembelajaran kesantunan, misalnya mencium tangan orang yang
lebih tua saat bertemu atau berpamitan dengan mereka. Ummi dan Abi memang
membiasakanku untuk mencium tangan mereka, tapi hanya jika akan pergi jauh atau
dalam waktu yang cukup lama aja. Kalau ke sekolah, atau ke pasar, ngga ada.
Berpamitan sebelum Pergi www.hellovianovia.blogspot.co.id |
Masalah timbul saat
memasuki masa SMP dan SMA. Jika jam sekolah berakhir lebih cepat, aku dan beberapa
temanku akan bepergian, mengunjungi rumah salah seorang dari kami. Pasti kami
akan bertemu dengan orang tua temanku, dan saat tiba di rumah temanku itu,
teman yang lain akan berbaris, menyalami orang tua si tuan rumah. Aku ikut
baris, kok. Ikut salaman juga. Tapi ada rasa janggal, sungkan untuk
melakukannya, karena biasanya hanya aku lakukan kepada Ummi dan Abiku.
Hal ini juga terjadi
saat aku pulang kampung. Begitu tiba di rumah saudara, aku akan menyalami
mereka satu per satu. Mungkin untuk ke saudara, aku memaklumi. Tapi jika
kebetulan ada tamu yang berkunjung di rumah saudaraku, rasa janggal dan sungkan
waktu bersalaman itu muncul lagi. Bahkan ini masih berlangsung hingga sekarang
meskipun sedikit banyak rasa janggal dan sungkan bisa aku atasi.
Selain sopan santun,
beberapa adat atau kebiasaan terkait dengan hubungan kekeluargaan juga aku
kurang memahami. Misalnya dulu waktu kakek dari Abi meninggal, semua cucunya
yang hadir mencium pipi dan dahi jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir,
kecuali aku. Kenapa? Because no one tells
me. Terdengar sederhana, tapi bahkan justru hal sesederhana itupun aku ngga
tau, kan parah. Tapi mau gimana lagi, memang ngga pernah diajarkan. Karena
biasanya hal-hal semacam itu diajarkan turun temurun secara natural, saat ada
kejadian. Nah, di kasusku, aku jauh dari saudara. Dan ngga semua acara keluarga
yang bisa aku hadiri karena masalah jarak dan waktu ini. Jadi kemungkinan aku
untuk tau perilaku-perilaku semacam itu juga kecil karena jarang mengikuti acara keluarga. Sekarang, aku berharap kalau
waktu aku umur 12 tahun, aku tau itu semua.
Olahraga Itu Penting!
Aku akui, aku pemalas.
Hampir dalam segala hal. Bahkan dulu waktu masih SD, makan aja aku enggan
karena males mengunyah makanan. Ramadhan selalu aku nanti karena saat ramadhan
aku ngga perlu tiga kali makan dalam sehari.
Nah, untuk makan aja
males, apalagi olahraga. Serius, aku males banget untuk menggerakkan anggota
badan, sekedar olahraga ringan. Dalam seminggu, aku Cuma sekali olahraga, yaitu
saat ada pelajaran penjaskes di sekolah. Kalau misalnya materi saat itu teori,
berarti aku ngga olahraga sama sekali minggu itu.
Olahraga www.bacaberita.com |
Saat SMA, Ummi sama
Abi mulai protes karena aku masih juga males olahraga. Kalau libur, abis sholat
subuh aku tidur lagi sampai jam 9 atau 10 pagi. Tapi gimana, karena ngga
dibiasakan olahraga dari kecil, rasa malas itu susah pergi.
SMA kelas 3, aku mulai
menyesali kemalasanku. Tubuhku minim mengalami pertumbuhan. Cungkring, pendek,
juga kaku. Di kelas, pasti jadi siswa terpendek kedua atau ketiga. Badanku juga
ngga mengembang seperti teman-temanku. Harusnya di usia remaja, dada mulai
bidang, di lengan dan paha udah mulai membesar karena volume otot bertambah.
Nah, aku engga, segitu aja.
Baru bener-bener
berusaha berubah waktu kuliah. Mulai olahraga-olahraga ringan, bareng temen
atau sendirian. Tapi ternyata semua udah terlambat. Badanku ngga menunjukkan
tanda perubahan yang berarti.
Ngga ada perubahan
ngga lantas membuat aku berhenti untuk olahraga kok. Karena udah sadar
pentingnya olahraga, sampai sekarang aku akan menyempatkan waktuku untuk
olahraga, sekedar meregangkan otot supaya ngga kaku.
Kebersihan Itu
Penting!
Mengikat Gigi www.southtempledental.com |
Poin terakhir ini
tentang kebersihan, terutama masalah di dalam mulut. Dulu ngga dibiasakan untuk
sikat gigi dua kali sehari. Ini jadi terbawa sampai sekarang. Kadang dua kali
sih, tapi ngga selalu. Cuma efeknya itu, lho, gigiku jadi berkarang. Emang ada
cara instan. Tapi cara instan kan ngga begitu baik untuk badan. Yah, sekarang
ini, masih mengusahan diri untuk menjaga kebersihan, ngga cuma mulut, tapi
seluruh tubuh dan lingkungan sekitar, walaupun mandi cuma sekali sehari, hehe.
Udah, tiga hal ini aja
yang aku harap aku tau lebih awal. Ada sih hal lain, tapi itu rahasia. Nah,
kalau kamu, apa yang kira-kira kamu harap kamu tau lebih awal? Bagi di kolom
komentar dong!