Halo!
Penulis balik lagi ini! Op! Op! Tunggu dulu! Berhubung tema blog ini ganti,
sebutan untuk diri Penulis ganti juga, dong. Mulai postingan ini sampai
berikutnya, kata Aku akan
menggantikan kata Penulis untuk merujuk
ke diri Penulis. Oke, sip, bungkus!
Nah,
di postingan kali ini, Aku mau cerita tentang hal-hal yang menurutku normal.
Aneh topiknya, ya? Ya gitu deh. Aku juga udah protes sama yang ngajuin topik
ini. BTW, yang mengajukan topik ini si
Ichsan, anggota baru BC. Tuh, kan,
masih anggota baru udah ngasih topik yang aneh begini. Huh! Tapi ya udah, lah,
ya. Kita coba tulis aja.
Hal yang
Menurutku Normal
Sebelum
aku cerita jauh-jauh, mari kita cek apa arti kata normal di KBBI. Nah ini dia,
menurut KBBI edisi kelima, normal bermakna menurut
aturan atau menurut pola yang umum; sesuai atau tidak menyimpang dari suatu
norma atau kaidah; sesuai dengan keadaan yang biasa; tanpa cacat; tidak ada
kelainan. Dengan kata lain, sesuatu dikatakan normal saat hal itu sesuai
dengan peraturan, norma atau kaidah dan dapat diterima secara umum. Tapi
berhubung di sini topiknya adalah hal yang normal menurutku, maka penjelasan
dari KBBI di atas bisa kita abaikan. Oke, sip!
Jadi
apa aja hal yang menurutku normal? Di sini aku akan kelompokkan ke dalam
beberapa komponen. Kita bahas satu-satu ya!
Makan
www.ummi-online.com |
Poin
pertama adalah tentang makan. Bagaimana makan yang normal menurutku?
Kuantitasnya pas; tiga kali sehari; pagi, siang, dan malam. Jadi kalau ada yang
melewatkan salah satu waktu makan di atas (kecuali saat ibadah puasa), mereka
aku anggap ngga normal. Tentang cara makannya, aku ngga ada masalah mau
langsung dengan tangan atau dengan menggunakan sendok dan garpu atau pisau, yang
penting tangan yang digunakan untuk makan itu masih tangan kanan. Tentang
durasi, aku rasa makan dengan menghabiskan waktu 10-15 menit itu wajar karena
menurut aku, makan itu mesti dinikmati, ngga boleh terburu-buru kecuali terpaksa,
saat hampir terlambat misalnya. Tapi kalau di waktu lengang, ngga perlu
terburu-buru.
Tidur
Poin
kedua, kita bicara tentang tidur. Menurutku, tidur yang normal itu tidur yang
dimulai dari sebelum jam 11 malam dan diakhiri sebelum jam 6 pagi. Kalau
kurang, berarti ngga normal. Tapi kalau lebih satu atau dua jam, itu masih bisa
dimaklumi. Berikutnya posisi tidur. Posisi tidur yang normal itu telentang atau
miring ke kiri dengan kaki ngga mengarah
ke kiblat. Kalau kamu tidur dengan posisi miring ke kanan, masih boleh deh.
Tapi kalau tengkurap, BIG NO!
Mandi
clicktoseeworld.blogspot.co.id |
Aku
anggap mandi itu normal kalau durasinya lebih dari atau paling engga 10 menit.
Kalau kurang dari itu, ngga normal. Pasti mandinya ngga bersih. Aku jadiin diriku
sendiri sebagai patokan. Jadi aku paling cepat mandi itu 10 menit. Itu ngga
termasuk pooping lho, ya. Kalau
ditambah pooping dan kegiatan lain kaya cukuran, jadi makin lama. Bisa sampai
setengah jam gitu. Makanya kalau ada orang yang yang mandinya ngga lebih dari
10 menit, aku meragukan kebersihannya. Sama kaya waktu makan, aku juga ngerasa
kalau mandi itu perlu dinikmati, nunjukin kalau kita itu sayang sama badan
kita. Jadi ngga perlu itu terburu-buru waktu kita mandi. Yang penting bersih,
itu toh tujuan hakikinya. Tapi ya ngga sampai satu jam juga di kamar mandi.
Situ ngapain? Konser?
Berteman
Poin
berikutnya adalah tentang hubungan pertemanan. Untuk berteman dengan lawan
jenis, aku rasa sah-sah aja untuk skinship
yang wajar, kaya gandengan, rangkulan, atau pelukan. Tapi harus digarisbawahi,
yang wajar, sekedarnya aja, menunjukkan kedekatan kita dengan mereka. Itupun
hanya berlaku ke teman lawan jenis yang udah bener-bener akrab. Aku sendiri cuma
punya 3 temen cewek yang bebas banget. Mungkin ada beberapa yang lain, tapi
ngga sebebas kaya ke 3 orang ini. Kalau temenan sama cowok, aku liat orangnya.
Kalau aku udah nyaman, gandengan, rangkulan, atau pelukan itu normal. Tapi
kalau cuma sekedar kawan, aku ditempelin dikit aja geli, ahahahaha
Percintaan
Ohohoho!
Menyinggung masalah cinta nih! Nah, di bagian ini aku bahas tentang kedudukan
cewek dan cowok. Menurut aku, sah-sah aja kalau cewek yang mengungkapkan
perasaannya lebih dulu ke cowok. Jadi ngga harus cowok yang nembak cewek.
Prinsipku begini, kamu mau sesuatu ya usaha, dong! Cewek kasih kode doang? Iya
kali cowoknya anggota Badan Intelijen Negara, mesti pintar memecahkan kode-kode
rahasia dari si cewek. Engga mesti serumit itu lhaaa. Yang wajar aja. Kalau
suka tinggal bilang. Apakah nanti ditolak atau diterima, ya persiapkan diri aja
untuk kemungkinan terburuk, daripada galau-galau ngga jelas?! Bener engga?
Gengsi? Harga diri? Shoo shoo deh!
Makan itu gengsi!
www.life.idntimes.com |
Tentang
keuangan waktu pacaran, aku rasa juga sah-sah aja kalau waktu jalan itu
biayanya patungan. Walaupun sebenarnya pacaran itu dilarang, tapi postingan ini
kan bukan tentang agama, beda lapak cuy. Jadi mari kita abaikan yang itu, ya?!
Balik lagi, ngga mesti kok cowok terus yang jadi fasilitator dan cewek jadi
konsumennya. Ya kalau sekali-sekali si cewek yang bayarin, ngga masalah. Di
Jepang, pasangan yang makan di luar itu bayar masing-masing lho. Kemudian
hadiah, aku rasa ngga normal kalau masih pacaran, tapi si cewek udah minta
hadiah macem-macem, atau uang belanja bulanan. Apalagi kalau si cowok ini belum
punya penghasilan sendiri alias masih dibiayain orang tuanya. Sah-sah aja kalau
hadiahnya itu dalam memperingati momen tertentu kaya ulang tahun. Anniversary? Meh! Mending nikah, terus
ngerayain ulang tahun pernikahan setiap tahun. Ini engga, pacaran, sok
merayakan anniversary, setiap bulan
lagi! Belajar bahasa Inggris lagi, ya, Mbak, Mas. Malu sama tuyul kalau
ngerayain anniversary-nya setiap bulan.
Oke,
sip! Udah, aku rasa lima poin ini aja udah cukup. Mungkin ada beberapa hal lagi
yang bisa diceritakan lebih lanjut, tapi aku ngga kepikiran apa.
Nah,
setelah baca postingan ini, kira-kira menurut kalian, pandangan kita tentang hal yang normal itu sama engga? Beda,
ya? Ya monggo kasih tau bedanya di mana. Tuh kolom komentar kosong, diisi, gih!