Sunday, December 25, 2016

Cerita Penulis tentang Koleksinya


Ahoooooooy! Uy!

Penulis mau cerita-cerita ini, masih dalam proyek #Bloggers' Challenges kok. Tentang apa? Nah, si Nadya menantang para ABC untuk cerita tentang koleksi-koleksi kami, baik yang dulu pernah dikoleksi, maupun yang masih dikoleksi hingga sekarang. Nah, apa aja koleksi-koleksi milik Penulis? Check this out!

Koleksi-koleksi Penulis

1. Komik Lipat 

Kalau kalian waktu SD dulu (sekitar tahun 2002-2006) hobi jajan, pasti kalian kenal dengan jajanan yang satu ini, Mie Gemez! Mie kering yang porsinya pas satu genggaman anak SD pakai bumbu yang entah apa namanya (sekarang Penulis tau kalau itu namanya MSG) dengan harga 500 rupiah perbungkusnya, pas kali untuk cemilan waktu jam istirahat. Kalau kalian kenal Mie Gemez, kalian juga pasti familiar ama hadiah-hadiah yang ada di dalam kemasan Mie Gemez. Berubah-berubah terus, sih hadiahnya. Tapi pernah satu waktu, hadiahnya itu keren. Apa itu? Komik lipat. Iya,Penulis dulu mengoleksi komik lipat hadiah dari Mie Gemez ini. Mulai dari beli sendiri, minta sama temen, sampai ngutip di jalan. Banyak, lho, komik lipat yang udah Penulis kumpulin. Tapi, ya, gitu, karena makin gede, mainan-mainan masa kecil Penulis di simpan. Mungkin masih ada di gudang. Mungkin juga udah tercerai berai entah kemana.

2. Majalah Bobo

Awalnya Penulis cuma sekali-sekali beli majalah ini kalau seandainya pergi ke kota atau ke rumah saudara. Tapi lama kelamaan, jadi rutin beli setiap minggu. Apalagi toko yang jual majalah ini dekat dari SMP tempat Penulis sekolah dulu. Udah terjadwal itu, setiap hari kamis, sepulang sekolah, mampir ke toko itu buat beli majalah Bobo. Pernah beberapa kali majalah Bobo-nya terlambat datang. Pernah juga tokonya ga kebagian stok. Nah, kalau udah kaya gitu, Penulis bakalan uring-uringan. Apalagi kalau di dalam edisi tersebut ada cerbungnya, Penulis langsung ngerasa hidup Penulis ga lengkap, kaya sekarang, ga lengkap karena ga ada kamu di sisi Penulis, meh... ahahahaha


Apa kabar majalahnya sekarang?

Masih tersusun rapi di dalam lemari di kamar pribadi Penulis di rumah orang tua Penulis di kampung. Banyak banget 'di-'nya? Bodo amaaat!

Dulu sempat agak over protective sama majalah-majalah ini. Maksudnya, Penulis ga mau majalah Bobo punya Penulis sampai dibaca orang lain. Yaaaah, bukannya Penulis pelit, ya. Tapi Penulis ga suka sama orang yang ga menghargai buku. Pengalaman Penulis, kalau ada tamu yang datang terus liat majalah Bobo itu, mereka langsung heboh, terus buka-buka halamannya ga hati-hati. Alhasil sepeninggal mereka, majalah-majalah Penulis pada rusak, yang copot sampulnya lah, yang sobek halamannya lah, terlipat sana sini lah, Penulis ga suka. Makanya pernah itu majalah Penulis simpan di salah satu laci besar, terus Penulis kunci laci itu dan kuncinya Penulis simpan di tempat yang ga bisa ditemukan oleh orang lain.

Gimana sekarang?

Sekarang udah engga lagi, kok. Kaya yang Penulis bilang, majalah itu sekarang di kamar, jadi ga sembarangan orang bisa masuk. Beberapa juga udah Penulis kasih ke keponakan yang memang lagi butuh bahan bacaan untuk melatih kemampuan membaca mereka. Tapi tenang, Penulis masih punya banyak.

Masih rutin beli?

Udah engga. Terakhir rutin beli itu SMP kelas 3. Waktu SMA udah ga rutin lagi.

3. Kartu SIM Bekas dan Kartu Voucher Pulsa

Jadi, dulu, waktu masa Penulis masih kelas 2-3 SMP, Penulis itu suka banget punya banyak kartu SIM, berbagai operator. Tapi dulu tujuannya bukan untuk paketan internet kaya orang sekarang. Dulu itu punya kartu SIM banyak untuk ngerjain temen. Yaaah, namanya juga abege, pasti ada aja ulahnya. Dulu, nih, ya, ponsel cuma satu, tapi kartu SIM-nya bisa 3 sampai 4 biji. Kalau udah ketahuan temen, ganti lagi.

Selain kartu SIM, Penulis juga suka ngumpulin bekas kartu voucher pulsa. Iya, dulu Penulis lebih suka isi pulsa pakai kartu voucher yang digosok-gosok bagian abu-abunya itu, lho. Nah, kartu-kartu itu Penulis simpan, sampai sekarang. Beberapa udah terbuang, sih, tapi masih ada kok yang tersimpan.

4. Koin

Berikutnya koin. Penulis itu suka sama sesuatu yang ga biasa. Salah satunya Penulis ambil dari jenis koin. 


Ga biasa gimana?

Ya, ga biasa. Misalnya koin dari luar negeri, koin uang Indonesia yang udah ga beredar, koin yang ga sengaja Penulis temukan di dalam tanah dan itu jarang dijumpai. gitu-gitu deh.

Tapi Penulis bukan kolektor koin, lho, ya, yang rela pergi ke sana kemari untuk ngumpulin koin langka, atau ngeluarin uang ratusan juta demi koin-koin kuno. Bukan, Penulis bukan mereka. Penulis hanya menyimpan koin yang penulis temukan. Penulis ga mencari. Sama kaya kamu, Penulis ga mencari, tapi kita saling menemukan, eaaaaaaakkkkk!!!!

5. Buklet

Buklet, atau mungkin kalian lebih familiar dengan booklet, adalah koleksi Penulis berikutnya. Buklet yang Penulis koleksi ini kebanyakan merupakan bonus dari majalah Bobo. Penulis udah cerita, kan kalau Penulis dulu rutin beli majalah Bobo? Nah, di beberapa edisi, majalah Bobo memberikan bonus berupa buklet yang isinya beragam. Ada yang isinya soal-soal latihan, kumpulan cerita, resep cemilan, bahkan ada satu buklet yang isinya mantra-mantra tiruan film Harry Potter hasil racikan pembaca majalah Bobo. Tapi ga semua dari majalah Bobo. Ada juga buklet hadiah dari susu Frisian Flag atau susu bendera. Buklet ini masih ada lho di laci meja belajar Penulis! Tuh, buklet ada masih Penulis simpan di laci, apalagi kamu, masih tersimpan apik di hati Penulis. uhuk uhuk uhuk, batuk Pak Haji?!

6. Film

Koleksi Penulis yang terakhir adalah film (Ya Allah, semoga pihak berwenang ga ada yang baca tulisan acakadut ini). Awalnya, Penulis mengoleksi film-film kartun singkat seperti Tom and Jerry dan Upin Ipin di ponsel Penulis. Format file-nya pun masih 3GP. Kemudian Penulis mulai mengoleksi serial kartun Jepang (anime). Ini terjadi atas pengaruh dari temen di kost. Terakhir, Penulis mengoleksi film-film bioskop. Awalnya minta sana sini. Tapi semenjak udah diajarin sama si Amru cara menunduh film yang bagus, Penulis suka mengunduh sendiri film-film itu. Sampai saat ini, film yang ada di laptop Penulis berjumlah 300-an film. Itu baru filmnya, loh, ya. Anime lain lagi. Pokoknya hampir semua orang yang udah buka folder film di laptop Penulis pada bernafsu untuk mencolokkan flash drive-nya ke laptop Penulis.


Tapi satu hal, yaaaa, jangan tanya film bergenre action, horor, atau thriller. Ga bakalan ada. Penulis ga suka sama genre itu. Penulis lebih suka nonton film yang genrenya keluarga, drama, animasi dan semacamnya. Penulis suka film yang indah-indah. Hidup ini udah berat, lho, penat. Mbok, ya, tontonan itu yang ringan, ga perlu banyak mikir segala. Itu pandangan hidup Penulis, loh, ya. Kalau kalian ga sependapat, ya silakan.

Penulis rasa ini aja, sih, koleksi Penulis. Mungkin ada yang lain, tapi Penulis lupa. Eh, ada, sih satu lagi. Penulis suka mengoleksi kenangan indah tentang kitaaaa. Meh!

Gimana, ada koleksi kita yang sama? Atau kamu punya koleksi yang lebih menakjubkan, lebih WOW? Cerita-cerita, dong di kolom komentar! Ahahaha!

NB: foto-foto di postingan ini milik Penulis pribadi kecuali foto pertama dan kedua. Terimakasih.

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...