Sunday, November 27, 2016

Anak Indigo dan Segala Keistimewaannya

Ahooooooooy!

Penulis balik lagi, nih. Postingan kali ini masih berhubungan dengan proyek #Bloggers’Challenges. Temanya sekarang yang ngajuin si Dwita, tentang Anak Indigo. Olrait, ayo cus!

Anak Indigo dan Segala Keistimewaannya

Apa yang kamu tau tentang anak indigo?
 
Seperti yang Penulis kutip dari laman wikipedia, anak indigo adalah sebutan untuk anak-anak yang dianugerahi kemampuan istimewa yang tidak dimiliki oleh anak-anak secara umum. Kenapa disebut anak indigo, karena anak-anak tersebut memiliki cakra yang berwarna indigo atau nila.

Istilah anak indigo sendiri pertama kali dikemukakan oleh ibu Nancy Ann Tappe. Ibu Tappe ini adalah seorang cenayang alias mbah dukun. Beliau sampai bikin buku yang membahas tentang anak indigo ini, lho!

Emang apa, sih, keistimewaan anak indigo ini?

Seperti yang udah Penulis ungkapkan di awal postingan, anak-anak indigo itu dianugerahi kemampuan istimewa. Jadi masing-masing mereka memiliki satu atau lebih kemampuan seperti yang akan Penulis uraikan di bawah ini menurut sumber Penulis di laman wartainfo.com.

Kemampuan Istimewa Anak Indigo

1. Telepati
Disebutkan bahwa anak indigo memiliki kemampuan untuk membaca pikiran dan perasaan orang maupun makhluk lain di sekitarnya. Dalam level yang lebih tinggi, anak indigo bahkan disebutkan mampu berhubungan dengan orang yang berada jauh darinya hanya melalui pikiran. Kalau kamu penggemar film superhero, contoh dari kemampuan ini adalah kemampuan Profesor Charles Xavier atau Profesor X di film X-Men.

2. Prekognision
Kemampuan yang satu ini adalah kemampuan membaca masa depan. Jadi anak indigo dipercaya memiliki kemampuan untuk melihat kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Bisa dari sekelebat atau potongan-potongan kejadian yang secara langsung muncul.

3. Mediumship
Tubuh anak indigo dikatakan mampu menjadi medium bagi ruh-ruh orang yang telah tiada. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi dari mereka yang sudah meninggal, misalnya dalam kasus pembunuhan, untuk mengetahui pasti siapa pelaku dan bagaimana kejadian sebenarnya, anak indigo dapat dijadikan medium bagi ruh si korban pembunuhan agar dapat berkomunikasi dengan yang masih hidup sehingga fakta kasusnya dapat terungkap.

4. Sugesti Hipnotis
Kemampuan yang satu ini merupakan turunan dari kemampuan yang pertama, yaitu telepati. Hipnotis sugesti yang dilakukan oleh anak indigo bersifat lamban namun permanen dan dapat diwariskan.

5. Telekinetik
Anak indigo dipercaya mampu menggerakkan suatu benda tanpa menyentuhnya. Selain itu, berbekal kemampuan sugesti hipnotis, anak indigo juga mampu menggerakkan orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA serta menggerakkan sistem dalam tubuh orang lain. Meski dinyatakan bahwa anak indigo mempu menggerakkan benda, hal ini tidak berlaku untuk benda-benda besar. Jadi, kemampuan telekinetik si Witch dalam film superhero The Avengers hanya bualan semata.

6. Berkomunikasi dengan Makhluk dari Dimensi Lain
Kemampuan terakhir yang Penulis jelaskan ini adalah kemampuan yang paling umum ditemukan di sekitar kita. Anak indigo memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk dari dimensi lain, misalnya dengan ruh atau jin.

Cuma 6 ini aja kemampuan anak indigo?

Engga, sih. Ada beberapa kemampuan lain yang ga Penulis cantumkan di postingan ini. Terlalu banyak, Penulis takut jadi ga asik.

Tapi kamu tau, engga, sih, sampai saat ini keberadaan anak indigo ini masih dipertanyakan. Ini bukan berarti tidak ada orang yang memiliki kemampuan seperti Penulis jelaskan di atas. Namun ini lebih kepada benar tidaknya mereka (yang disebut sebagai anak indigo) merupakan anak indigo. Karena berbicara dari sisi lain tentang anak indigo, disebutkan bahwa para anak indigo ini merupakan anak-anak yang sengaja dikirim dari dunia lama dan dunia baru untuk memperbaiki tatanan dunia saat ini. Penjelasan ini kurang masuk di akal Penulis karena tidak ada bukti otentik yang mampu memberikan penjelasan secara gamblang tentang hal ini.

Bagaimana pendapat Penulis sendiri tentang anak indigo?

Dari kacamata Penulis, anak indigo itu tidak ada. Mereka yang saat ini digolongkan ke dalam kelompok anak indigo hanya sekelumit contoh akan kebesaran Tuhan, Yang mana memberikan kelebihan, dalam hal ini kelebihan yang tidak umum sehingga terkesan istimewa. Sama halnya dengan manusia lain, mereka yang disebut sebagai anak indigo ini pasti juga memiliki kekurangan.

Apakah Penulis memiliki kemampuan seperti yang disebutkan di atas?

Dengan jelas Penulis mengatakan tidak. Penulis hanya manusia yang sangat biasa dengan kemampuan yang biasa-biasa aja. Penulis ga bisa membaca pikiran orang lain. Penulis juga ga bisa memindahkan kertas ke tempat lain tanpa menyentuhnya (eh, bisa, sih. Tapi kertasnya ditiup, ihihihihihi). Penulis juga ga bisa berkomunikasi dengan makhluk dari dimensi lain (eh, tapi beberapa kali Penulis bisa merasakan keberadaan mereka, sih. Cuma merasakan aja, loh, ya, bukan melihat atau ngobrol. Pernah melihat juga, ding. Itupun mungkin cuma kebetulan. Selain itu, Penulis juga masa bodo. Mau siapa itu, kek, selagi ga mengganggu ketenangan Penulis, ya, Penulis bawa santai aja).

Jadi, udah, gitu aja pembahasan anak indigonya?

Iya, lah. Buat apa panjang-panjang kalau ga masuk di akal penulis. Mending bahas apa lembaga yang kira-kira bersedia menerima Penulis sebagai salah satu tenaga kerjanya. Penulis lagi berstatus pengangguran, nih (curhat awak, iya, ahahahaha).


Udah, segitu aja. Topik berikutnya dari Penulis, kan? Siap-siap, yaaaaaaa!

Sunday, November 20, 2016

Game/Permainan di PC atau HP yang Jadi Favorit Penulis

Holaaaaaaaaa...

Postingan ini masih berkaitan dengan proyek #Bloggers'Challenge. Kali ini si Amru yang kasih topik, 3 permainan modern favorit Penulis

Oke, kita langsung aja.

Tiga Permainan Favorit Penulis

1. LGR

Yups! Ini permainan pertama yang membuat Penulis sedikit adiktif. Hampir ga pernah satu hari pun terlewatkan kecuali main permainan ini meskipun cuma ngecek akun doank.

LGR atau Line Get Rich ini permainan besutan Naver (Perusahaan tempat aplikasi chat Line bernaung) dari Korea Selatan. Awalnya LGR ini launching dengan nama LLGR (Line Let's Get Rich), tapi entah sejak tahun berapa namanya dipersingkat menjadi LGR.

Jadi LGR ini permainan yang mengadopsi sistem permainan monopoli. Sebelum kenal dengan LGR, Penulis udah kenal permainan serupa, tapi versi PC (Personal Computer), Modoo Marble. Modoo Marble ini juga mengadopsi sistem permainan monopoli. Bedanya dengan LGR, Modoo Marble dimainkan di PC, sedangkan LGR di smartphone. Selain itu, Modoo Marble bisa dihubungkan dengan akun jejaring sosial Facebook dalam penggunaannya, sedangkan LGR harus melalui akun aplikasi chat Line.


Bisa dikatakan kalau LGR ini merupakan versi upgrade dari monopoli. Kenapa? Karena di dalam permainan LGR ini terdapat komponen tambahan yang mampu menunjang kemampuan si pemain untuk memenangkan permainan.

Apa aja komponen tambahan itu?




a. Kartu Karakter

Jadi, setiap pemain yang mau bertanding dengan pemain lain kudu punya kartu karakter ini. Kartu karakter ini punya keunggulan masing-masing, mirip kartu dalam kartun Yu-Gi-Oh. Karakternya itu antara lain karakter-karakter di Line seperti Cony dan Brown, serta karakter lain, sesuai dengan event yang sedang berlangsung. Kartu ini punya label yang menunjukkan tingkatnya. Mulai dari S+ yang paling kuat, S, A+, A, B, hingga C yang paling lemah. Biasanya, setiap bulan akan keluar kartu karakter baru yang pastinya punya kemampuan yang lebih keren dari kartu sebelumnya. Sekarang ini bahkan kemampuan kartu karakter bisa ditingkatkan dengan adanya gem.

b. Dadu

Kalau permainan monopoli biasa, kan dadunya cuma satu jenis, terus mainnya gantian. Kalau di permainan LGR, masing-masing pemain punya dadu sendiri, terus juga tiap dadu punya kemampuan untuk bikin angka yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

c. Pendant

Pendant ini semacam aksesoris tambahan yang fungsinya itu untuk meningkatkan kekuatan kartu karakter. Jadi, misalnya ada kemampuan di kartu karakter yang lemah, kemampuan itu bisa ditingkatkan menggunakan pendant ini.

d. Map

Peta di permainan LGR ini juga ga cuma satu kaya di permainan monopoli konvensional, lho. Ada banyak. Terakhir Penulis main ini di awal tahun 2016, ada 7 peta yang tersedia. Masing-masing peta punya aturannya masing-masing. Ada yang memungkinkan pemainnya berpindah melalui black hole, ada juga yang memungkinkan pemain mengangkat balok peta sehingga pemain lain ga bisa lewat.

Bagaimana pendapat Penulis tentang permainan LGR?

Penulis suka, banget! Seperti yang Penulis katakan sebelumnya, ga ada hari yang terlewati tanpa buka permainan ini. Tapi akhirnya Penulis sadar, Penulis udah mulai kecanduan. Hampir dua tahun, lho, Penulis mainin permainan ini. Maka dari itu, di awal tahun 2016, Penulis memutuskan untuk melenyapkan LGR dari ponsel cerdas milik Penulis. Awalnya susah, sih, apalagi setiap dapat pesan dari Line Game tentang event atau penawaran yang sedang berlangsung di permainan ini. Tapi akhirnya Penulis bisa, kok lepas dari adiksi permainan ini. Mungkin suatu saat nanti akun LGR Penulis bisa aja Penulis buka lagi, tapi itu nanti. Sekarang ada yang lebih penting dari itu. Kamu, iya, kamu. Ahahahaha... *ketawa ajaib*

2. Sudoku

Jika ada orang yang boleh disalahkan karena telah menjerumuskan Penulis ke dalam dunia per-sudoku-an, maka Penulis akan menyalahkan Amru. Dialah yang mengenalkan permainan ini ke Penulis. Sebenarnya udah lama, sih, kenalnya. Tapi si Amru yang ngajarin gimana cara mainnya. Eh, setelah tau aturan mainnya, Penulis jadi suka. Katanya, sih, permainan ini bagus untuk otak. Seperti yang Penulis kutip dari laman spiritivasi.com, setidaknya ada 12 manfaat permainan sudoku bagi kita, diantaranya melatih kesabaran, ketelitian, konsentrasi, kecepatan berpikir, kemampuan kerja otak kanan dan kiri, serta meningkatkan daya ingat dan tingkat analisa logika.

Permainan sudoku yang ada di posel cerdas Penulis itu termasuk ke dalam kumpulan permainan di permainan hewan peliharaan virtual 'Pou'. Sebagian besar dari kita pasti kenal, dong, dengan permainan itu. Nah, kalau kamu punya permainan Pou, mulai mainin, deh, permainan sudokunya. Kalau kamu punya permainan Pou, tapi ga ada Sudoku di dalamnya, kamu upgrade aja di toko aplikasi sesuai platform ponsel cerdas kamu. Ada level-levelnya, kok. Jadi kalau kamu masih pemula, bisa mulai dengan level mudah terlebih dulu. Lumayan bisa nambah koin Pou juga. Kalau Penulis sih udah jarang dapat banyak koin Pou dari permaian sudoku ini, soalnya rata-rata untuk menyelesaikan satu set permainan, Penulis cuma butuh waktu satu sampai dua menit aja untuk level mudah (terus sombong kau! Mentang bisa cepat!), jadi cuma dapat 18 koin Pou gitu. Tapi ga masalah, kan manfaat lainnya ada.

3. Candy Crush Saga

Nah, permainan ketiga inilah yang saat ini menjangkiti Penulis. Kalau udah bosan sama situasi sekitar, atau lagi santai, Penulis pasti mainin permainan ini. Permainannya, sih, mirip dengan permainan balok geser jaman dulu. Kita diminta untuk menyusun tiga balok atau lebih dalam satu baris supaya itu balok hilang dan kita dapat poin atau skor. Mungkin di ponsel cerdas kalian juga ada permainan ini. Jadi rasanya Penulis ga perlu menjelaskan banyak tentang ini.

Oke, jadi tiga permaian inilah yang dulu dan saat ini menemani hari-hari Penulis. Kalau kamu, permainan apa yang kamu jadikan permainan favorit? Monggo share di kolom komentar.

Cerita-cerita Seram Waktu Kecil Dulu

Wuuuuuuuuuuuuuuuu

Udah lama banget ga posting di sini, yaaaaa. Maafkeun, maafkeun!

Olrait, karena udah nunggak hutang terlalu lama, ga enak juga rasanya. Tapi mau gimana lagi, mood untuk nulis ga kunjung datang. Ditambah lagi saat ini lagi menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Jadi, ya, proyek #Blogger’sChallenge ini kena tunda.

Tema kali ini ditelurkan oleh Lusty, katanya biar ada penyegaran, jadi yang seram-seram lah yang keluar. Sebenarnya judulnya agak ga cocok. ‘Waktu Kecil Dulu’. Ga cuma dulu, sampai sekarang juga Penulis masih kecil. Keciiiiiiiiiiiil banget. Dibandingkan 2 anggota cowok lainnya, badan Penulis, mah, jauh. Jauuuuuuuuuuh.

Jujur waktu dapat tema ini, Penulis langsung ga mood. Ga tau kenapa, rasanya enggan aja mengingat kisah lama (Baper, nih, yeeeee). Bukan, Penulis juga ga tau kenapa. Pokoknya ga mood aja lah. Ini aja udah dipaksa banget supaya ga nunggak lagi. Punya hutang itu ga enak lho! Apalagi hutang budi! Nah, lho, ga fokus lagi, kan!

Baiklah, cukup cakap sampahnya. Masuk ke pembahasan absurd Penulis, yao!

Cerita-cerita Seram Waktu Penulis Masih Kecil Dulu

1. Mbak Kunti Galak Penghuni Pohon Kantil

Mbak Kunti ini cukup menghantui kehidupan Penulis dari mulai Penulis kenal apa itu Mbak Kunti sampai Penulis duduk di bangku SMP.

Mbak Kuntinya ngikutin terus, ya?

Engga, sih. Mbak Kuntinya ga seusil itu. Beliau juga ga suka berkunjung. Beliau punya rumah sendiri, pohon kantil.

Pohon? Bukannya kantil itu bunga, ya?

Iyaa, kantil itu nama bunga. Tapi karena ini tanaman udah gede banget, udah ga cocok disandingkan dengan semak biasa. Makanya Penulis bilang pohon kantil.
Jadi, pohon kantil ini ada di halaman rumah milik salah satu tetangga Penulis. Jaraknya tiga rumah dari rumah orang tua Penulis. Harusnya ga masalah, dong, ya. Kalau ga mau ditakutin (meski sampai sekarang juga Penulis ga pernah tau gimana wujud beliau ini) tinggal menjauh dari situ. Iya, Penulis tau. Sayangnya, Penulis harus ngelewatin pohon itu kalau mau ke Mesjid. Sebenarnya ada satu jalan lain. Tapi keadaannya bahkan lebih seram dari jalan ini.

Jadilah, setiap malam, sepulang dari sholat maghrib atau saat berangkat untuk sholat isya, Penulis akan olahraga jantung ngelewatin jalan ini. Ga panjang, kok, jalannya, cuma sekitar 50-70 meter aja. Tapi beneran seram. Di kanan-kiri jalan cuma ada sawah, di sekitar pohon itu juga semak-semak. Ga ada rumah orang di sekitar jalan itu selain rumah yang punya pohon kantil itu. Lampu jalan juga lebih sering mati. Suasana mendukung banget lah.

Nah, kalau Penulis lewat jalan itu, Penulis akan jalan cantik kaya model-model di panggung kucing berjalan. Mau lari, gengsi. Mau jalan santai juga ga mungkin. Sambil komat kamit baca beberapa surat pendek, juga berusaha keras supaya ga noleh ke kanan kiri. Ga jarang Penulis lewat situ sambil tutup mata juga. Pokoknya keliatan banget kalau lagi ketakutan, deh. Belum lagi kalau tiba-tiba tercium aroma bunga kantil. Hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, itu udah ga karuan lagi, lah perasaan Penulis. Tapi tetep, harus jalan cantik, ga boleh lari.

Cerita punya cerita, tetangga bilang, sih, di situ emang tempat tinggal si Mbak. Jadi udah beberapa kali si pemilik rumah itu berencana untuk menebang pohon kantil itu, tapi ga berhasi. Sekali waktu, ‘katanya’ orang yang mau nebang itu pohon udah keburu diplototin di Mbak duluan, nyalinya jadi ciut. Kali yang lain, udah ada yang sempat hampir nebang pohon itu juga, tapi langsung sakit keesokan harinya. Katanya sih si Mbak ngikutin dianya.

Jadi sekarang gimana kabar pohon itu?

Penulis ga tau. Tiap pulang kampung ga pernah kepikiran buat nanya. Sekarang juga kalau lewat situ juga biasa aja. Mau gelap juga bodo amat. Kalau misalnya si Mbak muncul, tinggal pingsan. Selesai perkara. Ahahahahahahahaha… *ketawa nista*

2. Raja Harimau di Belakang Rumah

Rumah orang tua Penulis itu baru dibangun sekitar tahun 2001. Sebelumnya, tanah itu kosong. Kadang cuma diisi semak belukar, kadang ditanami tamanan musiman. Setelah dibangun rumah, keadaan jadi lebih terang.
Tapi ada cerita ga enak dari tetangga tentang belakang rumah orang tua Penulis.

Jadi mereka bilang, di belakang rumah itu tinggal makhluk mulus berwujud harimau. ‘Katanya’ dia punya badan guedeeee. Emang, sih, belakang rumah itu agak seram, apalagi semenjak ditanami pohon sawit oleh yang punya. Makin rimbun, deh, itu.

Karena ‘kemakan’ kata-kata tetangga, setiap malam kalau buang air (kebetulan jendela kamar mandinya langsung mengarah ke halaman belakang, jendelanya berupa kaca bening, jadi yang di luar bisa liat yang di dalam, begitupun sebaliknya) Penulis ga berani liat ke jendela. Jadi setiap ke kamar mandi mesti menunduk, ga berani mengangkat pandangan ke depan. Di pikiran Penulis, itu harimau lagi ngeliatin Penulis pipis atau pup. Makanya Penulis ga berani berlama-lama di kamar mandi kalau malam.

Tapiiiiiiiiiiiii, itu dulu. Sekarang malah kadang jendelanya itu Penulis plototin. Kali aja ada yang lewat. Ihihihihihihihi…

Udah, deh, dua aja cukup. Penulis ga tau diri ini ga punya ide lagi. Sebenarnya masih ada, cuma udah ga tau lagi gimana merangkai katanya. Jadi, penulis akhiri sampai di sini.

Ayo, yang punya pengalaman serupa, monggo bagi di kolom komentar.

Friday, November 11, 2016

Apa Itu Kepribadian Ganda? Sama dengan Bipolar?

Ho Ho Ho!

Ihihihi, berasa kaya Santa Klaus, ya? Abaikan Penulis gaje ini.

Hmm, postingan ini masih bagian dari proyek #Bloggers' Challenges. Si Nadya yang bertanggungjawab atas beratnya topik kami kali ini. Bayangkan aja, dia mengajukan ‘Kepribadian Ganda’ sebagai topik. Nguras otak ane cyin! Sampe harus tanya-tanya ke temen yang kuliah di jurusan psikologi, bongkar-bongkar google buat memastikan, mencoba me-recall ingatan tentang bahan tontonan ama bahan bacaan yang relevan, tapi syukur alhamdulillah ketemu yang dicari.

Di awal, Penulis mau memberikan peringatan, beberapa pendapat yang nantinya Penulis cantumkan itu Penulis ambil dari berbagai sumber. Nah, sisanya itu pendapat Penulis sendiri. Jadi apa yang Penulis tulis ini belum tentu 100% bener.

Oke, oke, kita langsung masuk ke topik pembahasan.




Kepribadian Ganda

Penulis agak bingung dengan pengertian orang awam tentang kepribadian ganda. Apalagi setelah ada artis yang dinyatakan mengidap Bipolar Disorder, pengertian mereka jadi makin jauh. Kepribadian ganda itu beda dengan BD. BD itu keadaan di mana orang yang mengidapnya bisa mengalami mood swing yang banting banget, bahasa kerennya, ekstrim. Jadi bisa ada perubahan mood dari yang sangat bahagia ke keadaan yang sangat sedih. Penyebab perubahan mood ini pun kadang ga jelas. Bisa terjadi gitu aja.

Yang lucunya, semenjak BD ini populer di masyarakat, sebagian orang menganggap pengidap BD ini keren. Mereka ngaku-ngaku mengidap BD juga. Ga sedikit tulisan di Watty yang menggambarkan bahwa pengidap BD (Penulis hanya pernah baca yang pengidapnya laki-laki) ini luar biasa mengagumkan dan jadi incaran siswi satu sekolahan atau satu kampus. Padahal BD ini ga banget, lho. 

Emang kamu mau pacar kamu yang awalnya ketawa lepas bareng kamu, terus tiba-tiba aja murka sambil ngelempar kepala kamu pakai batu bata? Mau?

Oke, cukup tentang BD. Kita lanjut ke kepribadian ganda.

Penulis kutip dari laman wikipedia, kepribadian ganda ini disebut juga alter ego yang mana ini juga membingungkan bagi Penulis. Di wikipedia dijelaskan bahwa kepribadian ganda atau pemecahan kepribadian atau alter ego itu adalah keadaan di mana terdapat dua atau lebih kepribadian di dalam satu tubuh yang disebabkan oleh ketidakmampuan si pribadi tunggal memenuhi kemauan si individu sehingga terjadi pemecahan pribadi atau kemunculan pribadi baru yang mampu memenuhi keinginan dari si individu. Proses pemecahan pribadi ini bisa terjadi secara sengaja maupun engga sengaja.

Lantas apa yang membuat Penulis bingung?

Jadi, dulu Penulis pernah dimintai tolong untuk membuat ringkasan novel berbahasa Inggris oleh salah satu kawan Penulis. Nah, novel yang mau diringkas ini berjudul ‘Gone But Not Forgotten’ karya Pak Margolin. Ini novel membingungkan karena tentang detektif-detektifan gitu. Ada bedah kasus yang ga sederhana, persidangan, teka-teki ini itu segala macam. Hampir angkat tangan, sih, waktu itu. Ya, mau gimana lagi, bisa bacanya aja syukur, ini malah genrenya berat luar biasa. Tapi bermodal nekat, dilanjutin juga.

Novel ‘Gone But Not Forgotten’ itu menceritakan tentang seorang pengacara di Amerika sana, tepatnya di Portland, yang sedang menangani sebuah kasus pembunuhan berantai yang kesemua korbannya adalah wanita. Si pembunuh selalu meninggalkan tanda berupa secarik kertas yang berisi tulisan ‘Gone But Not Forgotten’ hasil cetak mesin printer dan setangkai mawar hitam. Akhirnya kasus ini bermuara ke satu orang, Pak Martin Darius. Setelah dikulik lebih lanjut, ternyata Pak Martin punya masa lalu yang kelam, sebagai seorang Peter Lake.

Jadi dulu, di Hunter’s Point, waktu masih bernama Peter Lake, Pak Martin ini terjerat kasus penculikan dan penyiksaan wanita. Pokoknya kejamlah, sampai ada yang bunuh diri ama gila gara-gara penyiksaan si Peter ini. Tapi hebatnya, si Peter dibebaskan oleh pengadilan. Setelah dibebaskan, Peter Lake pindah ke Portland dan mengganti identitasnya menjadi Martin Darius.

Di novel itu dijelaskan bahwa Martin Darius merupakan alter ego dari Peter Lake. Padahal jelas-jelas Martin Darius itu identitas baru si Peter Lake. Emang, sih, di situ diceritakan bahwa perubahan identitas Peter Lake juga diikuti dengan perubahan perilakunya. Tapi itu beda dengan pengertian alter ego yang dijelaskan di wikipedia.

Dari sumber lain juga, kali ini film, Penulis ketemu dengan kepribadian ganda. Jadi dulu pernah diajak nonton ama salah seorang kawan. Judul filmnya ‘The Ward’ yang disutradarai oleh Pak John Carpenter. Di ceritakan kalau Kristen dianggap gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit itu, dia ketemu dengan penghuni lain, ada Tammy, Iris, Sarah, Zoey, dan Emily yang masing-masing punya kepribadian yang berbeda (orang yang memerankan juga beda, lho, ya).

Awalnya semua berjalan lancar, sampai datang gangguan dari hantu Alice, mantan penghuni RSJ itu dan menghilangnya penghuni lain satu per satu. Setelah mumet setengah hidup, akhirnya Penulis ngerti kalau sebenarnya semua tokoh yang disebutkan di atas itu cuma satu orang, Alice. Jadi, sebenarnya si Tammy, Iris, Zoey, Sarah, Emily dan Kristen itu adalah representasi dari kepribadian yang dimiliki Alice. Alice ini korban penculikan sampai akhirnya dia trauma. Traumatis inilah yang menyebabkan Alice membentuk pribadi-pribadi baru di dalam dirinya.

Wajar, kan, kalau Penulis bingung? Pengertiannya beda-beda, sih.

Lalu, bagaimana jika ditinjau dari sudut pandang psikologi?

Penulis udah tanya ke salah satu kawan. Dia malah mengarahkan Penulis ke istilah DID.

Lha? Lain lagi?

Iya, ada istilah lain lagi.

Dikutip dari laman alodokter.com, DID (Dissacosiative Identity Disorder) atau gangguan disasosiatif identitas ini menyebabkan penderitanya memiliki lebih dari satu pribadi di dalam dirinya. Yang hebatnya, masing-masing pribadi ini punya perbedaan dalam hal pola pikir, cara bicara, perilaku, jenis kelamin, usia, dan ras. Mirip-mirip ama pengertian dari wikipedia.

Apa aja tanda-tanda seseorang mengidap DID ini?

Masih dari laman alodokter.com, berikut tanda-tanda seseorang yang mengidap DID:
  1. Sering berada di suatu tempat, tapi tidak ingat alasan dia berada di tempat itu.
  2. Mengalami penyimpangan ingatan. Penderita sering lupa tanggal penting dalam hidupnya, seperti tanggal lahir, tanggal kelahiran anak, atau tanggal Sifat lupa ini dinilai jauh lebih parah dibandingkan sifat lupa yang normal.
  3.  Bertemu dengan orang asing yang menyatakan pernah bertemu penderita sebagai orang lain.
  4. Mendengar suara-suara asing di dalam kepala.
  5. Individu yang satu dapat melihat kehidupan individu lainnya, selayaknya orang yang sedang menonton kehidupan orang lain.
  6. Dipanggil oleh orang lain dengan nama yang berbeda.
  7. Depresi.
  8. Sering dilanda rasa panik, cemas berlebihan, perubahan suasana hati, dan mengalami gangguan tidur (insomnia).
  9. Adanya kecenderungan untuk bunuh diri.
  10. Sering merasa sedih, marah, dan merasa tidak berharga.


Tanda-tanda di atas ada di diri kamu? Jangan langsung GR! DID itu ga keren sama sekali. Bahkan cenderung merepotkan.

Tapi, usut punya usut, ternyata sampai saat ini, belum ada pemeriksaan akurat tentang kepribadian ganda ini, lho. Bahkan masih ada yang menganggap kalau kepribadian ganda itu sebenarnya ga ada, cuma mitos.

Oh, iya, sedikit membagi apa yang pernah Penulis baca. Jadi Penulis pernah membaca artikel tentang kepribadian seseorang. Disebutkan bahwa jika seseorang mampu menguasai atau mampu berbicara beberapa bahasa, secara otomatis orang tersebut akan mengganti kepribadiannya saat mengganti bahasa yang ia ucapkan. Maksudnya, kepribadian si A saat berbicara bahasa X akan berbeda dengan kepribadiannya saat berbicara bahasa Y.

Nah, dari sekian banyak pemahaman tentang kepribadian ganda di atas, yang mana yang paling sesuai dengan pemahaman kalian? Atau kalian punya pengalaman yang lebih mantap dari Penulis?


Boleh bagi cerita di kolom komentar! Silakan, silakan!

Sunday, November 6, 2016

Beberapa Permasalahan Pendidikan Negeri Ini dan Solusinya

Uhuy! Apa kabar?

Kali ini Penulis mau bahas-bahas yang agak berat, nih. #Bloggers' Challenges kali ini temanya adalah 'Masalah Pendidikan di Indonesia beserta Solusinya', paling sedikit 3 masalah. Ini dari Wawa.

Oke, mari kita mulai aja bahasan yang agak berat ini.

Beberapa Permasalahan Pendidikan di Indonesia dan Solusinya

1. Tenaga Didik Kurang Profesional

Pasti kita sudah tau bersama gimana kualitas guru di Indonesia. Memang ga semua guru seperti itu. Tapi dari masa 12 tahun kalian mengenyam pendidikan dasar, pasti ada paling tidak satu guru yang nyeleneh, ga sesuai aturan, dan biasanya guru seperti ini yang malah disukai kebanyakan murid, termasuk Penulis. Ahahahaha...

Lantas, menurut Penulis, gimana solusi untuk masalah pertama ini?

Hmm, ada beberapa solusi yang bisa Penulis ajukan. Pertama, memberikan pelatihan ringan kepada guru.

Pelatihan? Bukannya emang udah ada, ya?

Iya, betul. Pelatihan memang sudah dilaksanakan sejauh ini. Tapi pelatihan-pelatihan itu sifatnya menekan, memaksa. dan suasananya kurang menyenangkan.

Bagaimana Penulis bisa tau?

Yah, kedua orang tua Penulis guru. Jadi sedikit banyak keluh kesah guru Penulis tau lah.

Lantas pelatihan seperti apa yang Penulis maksud?

Nah, dulu waktu semester enam, Penulis pernah ada tugas kelompok yang membahas tentang kualitas guru. Di dalam mengerjakan tugas itu, Penulis dan teman sekelompok Penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang guru. Dan hasilnya adalah mereka mengharapkan agar Pemerintah lebih sering mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Ga perlu dalam lingkup yang luas. Sekecamatan atau sekelurahan saja cukup. Jadi entah itu seminggu atau dua minggu sekali, guru-guru untuk setiap mata pelajaran berkumpul, membahas permasalahan yang mereka hadapi di kelas, membagi informasi tentang perubahan materi (jika ada), juga para guru bisa berbagi kiat mengajar dengan metode-metode mengajar terbaru. Kegiatan ini diharapkan mampu menyegarkan kembali ingatan guru tentang materi-materi di mata pelajarannya, membantu mengatasi masalah yang dihadapi di kelas, serta memperbarui cara mengajar guru yang itu-itu saja.

2. Siswa Kurang Tata Krama

Iya, siswa di Indonesia saat ini sedang krisis tata krama. Jangankan kepada guru, kepada orang tua sendiripun rasa hormat anak sudah mengkhawatirkan.

Apa solusi yang Penulis sarankan?

Pemberian pendidikan budi pekerti.

Loh? Bukannya kita sudah punya mata pelajaran PKN dan IPS?

Memang di sekolah sudah ada pelajaran PKN dan IPS. Tapi coba kita telisik lebih dalam materi yang diajarkan. Semua berhubungan dengan teori, Menghapal ini itu dan segala macam. Bagaimana dengan praktiknya? Hampir nol. Kurangnya penanaman nilai budi pekerti inilah menjadi salah satu alasan kenapa siswa sekarang miskin tata krama.

Lantas bagaimana pemberian pendidikan budi pekerti yang Penulis maksud?


Penulis agak melirik sistem pendidikan di Jepang. Dikutip dari laman www.ahliartikel.com, disebutkan bahwa sistem pendidikan di Jepang, saat siswa duduk di bangku TK dan SD, mereka tidak dibebani dengan ujian kenaikan kelas. Di samping itu, selain diberikan materi akademik, sekolah juga memberikan pendidikan budi pekerti secara praktik. Jadi sejak TK, murid-murid di Jepang sudah diajarkan bagaimana cara berperilaku yang baik dengan sesama, cara mengantri di tempat umum, cara menggunakan sarana dan prasarana publik yang baik dan benar, dan lain-lain. Kegiatan semacam ini membawa dampak positif bagi para siswa. Mereka diharapkan terbiasa melakukan hal-hal baik sejak kecil sehingga akan terbawa terus hingga mereka dewasa.

3. Mata Pelajaran Kurang Menjurus

Nah, masalah ketiga adalah kurang menjurusnya mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Apa dampak dari masalah ini?

Masalah yang timbul adalah siswa sulit untuk menguasai suatu bidang ilmu sehingga kurangnya tenaga profesional.

Pasti sering kita temui teman-teman kita di sekolah yang kurang mampu matematika, tapi sangat hebat dalam hal seni atau olahraga.

Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa seseorang yang tidak mahir matematika itu bodoh. Padahal tidak seperti itu.

Manusia diciptakan dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan tidak semua orang mampu ahli di satu bidang yang sama dengan yang lain.

Bagaimana solusinya?

Masalah ini dapat dipecahkan dengan menjuruskan materi serta sekolah.

Bukannya sudah ada SMK dan semacamnya?

Iya, tapi alangkah lebih baik kalau keberadaannya lebih diperluas.

Jadi, di dalam benak Penulis, Penulis membayangkan kalau sekolah umum itu hanya TK, SD dan SMP saja. Setelah menyelesaikan studi di bangku SMP, siswa diseleksi untuk masuk sekolah kejuruan sesuai dengan bakat dan kemampuan si siswa.

Itu artinya tidak ada SMA lagi?

Iya, Penulis mau SMA ditiadakan.

Tapi, pengganti dari SMA ini adalah SMK yang benar-benar menjurus. Jadi nantinya ada SMK khusus seni, SMK khusus bahasa, SMK khusus IPA, SMK khusus olahraga, dan lain sebagainya. Materi-materi yang diajarkan di sekolah itupun berbeda dengan materi yang sekarang. Materinya terbagi menjadi 2, materi umum dan materi khusus. Materi umum terdiri dari mata pelajaran matematika dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan IPS terpadu. Komposisinya pun hanya 20-30% saja. Sisanya adalah materi khusus sesuai dengan bidang masing-masing.

Apa harapan Penulis dengan sistem seperti ini?

Harapan Penulis adalah nantinya para lulusan SMK tersebut mampu menguasai bidangnya sehingga muncullah bibit-bibit pekerja dan masyarakat yang profesional.

Apakah sekolah tinggi atau universitas masih ada?

Masih. Universitas dan sekolah tinggi tetap diadakan. Penjurusannya pun harus sesuai dengan jurusan siswa saat di SMK.

Jadi, saat SMK siswa dituntut agar ahli dibidang tertentu, saat di bangku Universitas, siswa dituntut untuk lebih memantapkan lagi keahliannya.

Penulis rasa sudah cukup celotehan Penulis untuk tema kali ini.

Bagaimana menurut kalian, setuju dengan Penulis atau punya saran yang lebih baik?

Feel free to give me some comments!

Wednesday, November 2, 2016

Jangan Lupa Bahagia, Ya! Kalau Belum Bahagia, Temukan Bahagiamu

Hello, hello, hai! Hai, hai, hello!

Postingan ini merupakan bagian dari proyek #Bloggers'Challenges

Tema postingan kali ini adalah 'Tips Bahagia Versi Aku' yg diajukan oleh Bang Boy Atlaliust Ganteng Simangunsong.

Oke, sebelum masuk ke tips-tips bahagia, ada baiknya kita cek dulu pengertian bahagia menurut Penulis. Menurut Penulis, bahagia adalah suatu kondisi di mana diri ini merasa ringan tanpa beban, beban hidup maksudnya, ya. Tapi bukan berarti hidup Penulis lurus-lurus tanpa masalah. Masalah pasti ada. Hanya saja terkadang masalah itu disimpan ke Palung Mariana, atau ke Puncak Everest.

Terus, apa aja, nih tipsnya?

Oke, oke. Ini tipsnya.

Tips Menjadi Bahagia

1. Bersyukur
Satu kata yang terdiri dari 9 huruf ini gampang banget ditulis, lebih gampang lagi diucapkan. Tapi untuk dilakukan, bueh! Bahkan orang dewasa aja banyak yang ga bisa, ga lulus. Gimana sih caranya bersyukur? Mungkin ini bukan cara yang akurat. Tapi inilah yg Penulis lakukan kalau udah ngerasa diri Penulis mulai ga tau diri.
   a. Memformulasikan Masalah
       Langkah pertama yg Penulis lakukan adalah dengan 'menganalisa' masalah yang sedang Penulis hadapi. Misalnya, Penulis merasa ga dicintai, Penulis merasa ga disayangi oleh beberapa pihak. Nah, di sini Penulis akan mulai 'menganalisa' masalah. Mulai dari mempertemukan ekspektasi dan kenyataan, sebab musabab, dsb. Dapat lah masalah yang udah diformulasikan.
    b. Menemukan Solusi
        Nah, begitu sumber masalah ketemu, Penulis akan mulai mencari beberapa opsi solusi. Misalnya, menyadarkan diri.

Bagaimana hasil dari 2 langkah di atas?

Ini rangkumannya

Saat Penulis merasa ga disayangi oleh beberapa pihak, Penulis akan menyadarkan diri Penulis bahwa banyak orang selain pihak terkait yang sayang ke Penulis, yang cinta ke Penulis. Mulai deh Penulis ngomong ke diri sendiri kaya gini, "Emang ga ada bersyukurnya kau, Rif. Apa lah yg kau cari? Umi Abi mu sayang samamu. Si ini juga, si itu apalagi. Cuma gara-gara beberapa orang aja kau langsung ngerasa ga disayang?!"

Dan secara ajaib, wajah-wajah orang yg sayang sama Penulis muncul di benak Penulis. Terbayang juga saat Umi bangunin Penulis setiap pagi dan kejadian-kejadian lain. Muncullah rasa ringan itu. Tiba-tiba aja, mereka yg ga sayang sama Penulis seakan ga penting. Timbul rasa disayangi, dicintai, de-es-be.

2. Refleksi Diri
Tau engga, sih, kalau sebenarnya bahagia itu datangnya dari diri sendiri? Mau kamu dihujani berlian sekalipun, kalau kamu ga menghendaki kebahagiaan, kamu ga akan bahagia.

Nah, poin kedua ini refleksi diri.

Apa maksudnya?

Begini, terkadang, kita membuat standar ganda untuk diri kita dan orang lain. Misalnya, nih, kamu lihat orang jorok, trus dalam hati kamu mencibir. Di lain kesempatan, giliran kamu yg jorok, tapi kamu okeoke aja. Di sinilah gunanya refleksi diri itu. Jadi buruk-buruk yang ada di orang lain, kamu refleksikan ke diri kamu. Dengan begitu, kamu ga merasa paling suci. Muncullah kata 'memaklumi'. Rasa 'ringan' pun ikutan muncul.

3. Mencari Hiburan
Cara ketiga itu mencari hiburan.

Hiburan yang bagaimana?

Jelas, dong, yang bisa membuat kamu bahagia.

Kalau Penulis, apa aja tuh hiburannya?

Ada beberapa, sih. Misalnya nonton video lucu, dengar musik sambil ikutan nyanyi (semacam karaokean ga bermodal gitu, lah), juga liat foto-foto hewan imut kaya kucing atau anjing.

Ga tau kenapa, saat berhadapan dengan salah satu dari tiga hal di atas, ada rasa hangat di dada, bukan gara-gara Penulis naruh air panas di situ, ya. Bukan. Penulis ngerasa nyaman. Walaupun ga senyaman saat dipeluk seseorang, tapi setidaknya ada bahagia yang timbul di sana.

4. Berpikiran Positif
Kadang, penyebab kita ga bahagia itu karena kitanya yang engga mau. Kita terlalu memikirkan orang lain. Terlalu ambil pusing terhadap urusan orang lain. Iya, memang manusia itu makhluk sosial, tapi ga semua-semua dipikirin, ga semua-semua diurusin. Mulailah dengan berpikiran positif terhadap orang lain. Misalnya, teman-teman lamamu udah lama ga menyapa, ga mengunjungi. Berpikiran positif lah, mungkin mereka sibuk, mungkin mereka ada urusan yang lebih darurat. Jangan sampai berpikir kalau mereka sombong, mereka ga setia kawan, mereka jijik sama kamu. Ga usah. Walaupun kenyataannya seperti itu, biarkan kepalamu berpikir yang positif aja.

5. Menolong Sesama

Kalian tau engga, sih, kalau bahagia itu bisa menular? Ga tau, ya? Mari kita coba.

Mulailah melihat ke sekitar, berbaur. Temukan orang yang membutuhkanmu. Bantu mereka. Setelah itu rasakan di dalam hati kalian, rasakan saat kalian melihat senyumnya. Udah? Ga perlu dijelaskan lebih jauh lagi, kan?

6. Senyum

Tips terakhir ini adalah cara yang paling mudah. Kalian ga perlu keluar biaya sepeserpun. Ga perlu menghabiskan waktu berjam-jam. Ga perlu bantuan siapapun kecuali diri kalian sendiri. Yang kalian perlu lakukan hanya membuat lengkungan kecil di bibir kalian, dan rasakan sensasi bahagia itu. Tapi ga disarankan untuk melakukan ini sendirian di tengah keramaian, yaaaaaa.

Hmm, 6 poin cukup kali, ya?

Maaf kalau rada baper. Maaf juga untuk Abang ganteng seandainya postingan kali ini ga sesuai harapan.

Penulis nunggu tema berikutnya, nih.

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...