Wednesday, January 25, 2017

#10DaysKF 4th Day - Pertemuan Pertama dengan Si Dia

Hohohohoho! Ini bener-bener udah telat! Sampai bolong 4 hari! Maklumi, ya, Mon, saya lagi pulang kampung kemarin, agak susah jaringan di sana.

Oke, kita langsung ke cerita aja.

Nah, ini katanya mau cerita tentang pertemuan pertama dengan si dia, tapi ga dijelaskan siapa si dia ini. Jadi saya ambil umum aja. Saya pilih pertemuan pertama dengan salah satu teman yang caranya menurut saya unik. Cuss kita mulai!

Ketemu Abang Itu

Ohohohohoho! Ini kejadian waktu saya masih semester pertama kuliah dulu. Saya pakai kata dulu, bukan berarti lama banget, ya. Itu masih sekitar empat tahun yang lalu, tahun 2012.

Waktu itu, jadwal kuliah saya enggak begitu padat, seminggu cuma empat hari. Selain itu, sehari juga enggak penuh. Jadi waktu saya kebanyakan di kost aja. Dan karena teman sekamar saya jadwalnya padat, saya lebih banyak sendiri di kost.

Nah, jadi hari itu saya kuliah sore, otomatis dari pagi sampai siang saya di kost. Kebetulan, teman sekamar saya juga masih kuliah. Saya sendiri dong, ya. Sebagaimana remaja pada umumnya, saya juga punya rasa penasaran yang tinggi. Termasuk penasaran untuk mencoba salah satu produk krim perontok rambut. Hehehe, hari itu saya lagi pakai krim itu untuk merontokkan rambut di ketiak. Karena rambut yang mau dirontokkan itu di ketiak, udah pasti saya harus mengangkat tangan terus, supaya itu krim bekerja maksimal di ketiak.

Lagi asik menunggu waktu krim itu bereaksi, tiba-tiba pintu kamar diketuk. Itu saya langsung heboh karena saya lagi nggak pakai baju, cuma pakai celana pendek. Terus, masih ada krim itu di ketiak saya. Jadi dengan segera, saya kepit ketiak saya, memberanikan diri membuka pintu dengan kondisi pakaian ala kadarnya. Begitu pintu saya buka, muncullah wajah abang itu dengan rambut agak basah. Iya, waktu itu lagi gerimis.

Saya yang syok, abang itu juga cuek, langsung menyerahkan laptop beserta salinan skripsinya. "Abang titip bentar, ya. Kunci gembok abang ketinggalan di kamar." Setelah bilang itu, abang itu langsung pergi mencari galah (batang kayu panjang yang bisa digunakan untuk meraih sesuatu yang berada di tempat tinggi) yang nantinya digunakannya untuk mengambil kuncinya di dalam kamar. Dengan terampil, abang itu menggunakan galah itu, mencoba meraih kunci melalui lubang di atas pintu.

Sekitar 15 menit kemudian, abang itu berhasil mendapatkan kuncinya. Dengan badan penuh peluh, abang itu balik ke kamar saya, mau mengambil laptop dan salinan skripsinya. Setelah adegan serah terima laptop, abang itu tanya, "namamu siapa?" kujawab, "anu, Bang." Dia mengangguk, bilang terima kasih, setelah itu berlalu dari depan kamar saya.

Saya cek keadaan ketiak saya, mengenaskan. Saya nggak jadi merontokkan rambut ketiak hari itu. Rasanya, ya, kesel, ya, bingung. Campur aduk, deh.

Tapi sejak kejadian itu, kami jadi akrab. abang itu sering main ke kamar saya, saya juga sering main ke kamar abang itu.

Oke, tantangan hari keempat selesai!

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...