Friday, March 17, 2017

Aplikasi yang Wajib Ada di Ponsel Pintar Saya


Helow! Long time no see!

Penulis balik lagi, nih. Setelah berminggu-minggu hiatus tentu aja, hehehe. Sebenarnya ide untuk menulis mengalir terus di kepala. Yang pengen nulis cerita tentang ini lah, atau pengen topik itu dibuat begitu lah, macam-macam. Tapi giliran udah di depan laptop, buyar semua. Pikiran buntu mendadak. Yah, mungkin emang lagi masanya ini pikiran lagi ga bisa diajak kompromi, jadi, let it flow.

Topik kali ini sangat ringan, Si Wawa (Psst, klik aja namanya untuk liat isi blog-nya, bagus-bagus lho tulisannya) yang mengajukan. Dia pengen tau apa aja sih isi ponsel pintar kami, para ABC. Oke, mari kita bongkar satu-satu.

Aplikasi yang Kudu Dipasang di Hape Penulis


Well, ponsel pintar sekarang ini udah bukan barang yang WOW lagi. Hampir di setiap lapisan masyarakat, ga peduli dari lingkungan yang bagaimana, ga peduli umur berapa, pasti kena kontaminasi benda mungil yang satu ini. Bahkan ini ya, lebih gampang menemukan orang yang pegang ponsel dibanding menemukan uang 1000 rupiah. Fungsinya gimana? Ya itu kembali ke orang yang memakainya. Masing-masing perusahaan produsen ponsel pintar sekarang ini lagi berlomba-lomba untuk menanamkan fitur-fitur terbaik di ponsel pintar besutan mereka. Tinggal kamunya bisa memanfaatkan itu dengan baik atau engga. Oke, sip. Sekarang giliran Penulis menunjukkan isi ponsel pintarnya.

1. Media Sosial

Aplikasi yang termasuk media sosial yang ada di ponsel Penulis itu diantaranya: Whatsapp, BBM, Line Lite, Tweetcaster, Instagram, dan Facebook Lite. Lumayan banyak, ya? Yah, karena kebutuhan juga, sih. Kalau Penulis ditanya, apa aplikasi media sosial yang paling diperlukan, Penulis bakalan jawab Whatsapp, Instagram, dan Tweetcaster.

Kenapa cuma tiga itu?

Pertama, Whatsapp. Dari jaman awal Penulis punya ponsel android, Whatsapp inilah yang menurut Penulis paling bisa diandalkan. Whatsapp bisa berjalan walau jaringan kurang stabil. Selain itu, tanda pesan itu terkirim atau udah dibaca jelas. Mungkin BBM yang pertama kali punya tanda yang jelas, tapi BBM di ponsel Penulis ga ramah sinyal. Keunggulan lain, kontak pengguna di Whatsapp itu disinkronisasi dengan kontak telepon, jadi kalau di kontak telepon kamu ada yang pakai Whatsapp, dia akan otomatis masuk ke kontak Whatsapp kamu. Jadi seandainya dia ga bisa dihubungi via Whatsapp karena sedang luring (offline), kamu bisa menghubunginya lewat nomor ponsel yang tersimpan di kontak.

Kedua, Instagram. Aplikasi (situs) berbagi foto dan video ini jadi favorit Penulis saat ini. Penulis suka liat-liat momen yang dibagikan teman atau akun-akun lain. Padahal kalau kita melongok ke belakang, Penulis pernah bilang ke salah satu teman, sebut saja Bang Boy, kalau Penulis ga suka dengan aplikasi yang satu ini. Mendasar, sih, alasannya, dulu Penulis mikirnya Instagram itu cuma buat ajang narsis (karena percaya atau engga, dulu itu yang Penulis temukan). Tapi makin ke sini, Instagram makin banyak fungsinya kok. Untuk membagi momen itu, sih, yang menurut Penulis paling terasa. Mungkin di Facebook kita bisa cerita banyak lewat status, bisa unggah foto juga. Tapi sebagian postingan kaya cuma curhatan orang doang. Tapi terserahlah, itu, kan, menurut kacamata Penulis.

Ketiga, Tweetcaster. Hehehe, kalau di aplikasi ini, malah Penulis yang suka curhat ga jelas. Pembatasan karakter yang cuma 140 biji itu bikin curhat terasa pas. Dan lagi, ga banyak temen Penulis yang aktif di Twitter, jadi Penulis bebas nge-spam di situ. Ga banyak bukan berarti ga ada, ya. Karena ada satu dua temen yang malah memantau Penulis via Twitter untuk tau keadaan Penulis saat ini. Terus waktu kami ketemu, dia bakalan bahas kicauan Penulis.

2. Peramban

Kalau bicara peramban (browser), Penulis kaya bicara tentang pacar.

Kenapa gitu?

Iya, soalnya Penulis itu kalau udah suka pakai peramban ini, ya udah yang ini aja.

Peramban pertama yang Penulis suka itu Opera Mini. Ini Penulis gunakan sejak Penulis masih pakai ponsel Nokia. Bahkan di laptop juga Penulis pakai ini lho. Setelah Penulis mulai menggunakan ponsel android, waktu itu Samsung Galaxy Y, Penulis mulai kenalan dengan peramban lain seperti UC Browser, tapi belum bisa menggeser posisi Opera Mini. Tapi sejak ganti ponsel ke Asus Zenfone 4, Penulis berubah haluan ke Chrome, sampai sekarang.

3. Hiburan

Aplikasi hiburan yang Penulis maksud di sini untuk musik dan video, loh, ya. Nah, untuk pemutar musik, Penulis pakai aplikasi Musixmatch, soalnya ada fitur penampil lirik lagunya. Selain itu, kalau liriknya ga sinkron sama lagunya, bisa diatur ulang. Mungkin yang lain banyak aplikasi serupa, tapi Penulis udah terlanjur jatuh cinta sama aplikasi pemutar musik yang satu ini. Kedua, untuk video. Penulis mengandalkan aplikasi Youtube. Alasannya, karena itu bawaan dari androidnya. Males pilih-pilih yang lain lagi.

4. Permainan

Walaupun umur makin tinggi, Penulis tetap suka main game di ponsel, kok. Tapi, ya, ga sebanyak dulu. Jadi, setelah Penulis cek di ponsel Penulis, cuma ada 3 aplikasi permainan. Candy Crush Saga, Duel Otak, dan Pou. Yang paling sering Penulis mainkan, ya, Candy Crush Saga. Paling pas untuk menghilangkan rasa bosan, paling cocok dimainkan untuk menghindari situasi awkward waktu ketemu orang di saat yang ga tepat.

5. Literasi

Kalau aplikasi yang berhubungan dengan sastra atau dunia kebahasaan, di ponsel Penulis ada 5 biji, Kamusku, KBBI V, Memrise, Learn Japanese, dan Wattpad.

Pertama, Kamusku. Penulis ga bisa memungkiri kalau aplikasi ini penting banget untuk Penulis. Gimana engga, Penulis kan sekarang udah ngajar, Bahasa Inggris, dan pastinya ga semua kata Penulis tau gimana pelafalannya. Aplikasi inilah yang jadi malaikat penolong, karena selain bisa cari arti dari kata, di aplikasi ini juga ada fitur pelafalan kata. Jadi kalau kamu ga tau gimana cara mengucapkan suatu kata, aplikasi ini bisa bantu kamu. Jadi kamu ga bakal malu karena salah pelafalan.

Kedua, KBBI V. Bagi orang yang suka menulis, aplikasi wajib kamu punya. Soalnya ini versi terbaru dari KBBI, resmi dirilis oleh Kemendikbud, jadi udah ga diragukan lagi keabsahannya. Kamu ragu kata yang kamu tulis itu baku atau engga? Cek aja di aplikasi ini. Soalnya di keterangannya jelas apakah kata itu baku atau engga.

Ketiga, Memrise. Aplikasi ini baru beberapa hari aja nangkring di ponsel Penulis. Tujuannya adalah karena Penulis lagi pengen belajar bahasa asing, Bahasa Jepang. Iya, Penulis lagi semangat belajar bahasa asing. Ga cuma Bahasa Jepang, sih. Bahasa Mandarin juga pengen. Tapi untuk saat ini mulai yang Jepang dulu. Aplikasi Memrise ini bener-bener asik dipakai untuk belajar. Jadi kita akan diperkenalkan dengan beberapa kata, tulisan hiragana-nya, pelafalannya, kemudian ada latihannya juga. Bagusnya, sih, kalau dilakukan setiap hari, jadi cepat ingetnya. Aplikasi ini ga cuma menyediakan Bahasa Jepang, lho. bahasa yang lain juga banyak, bahkan ada pilihan topiknya juga. Untuk mendukung, Penulis juga pakai aplikasi Learn Japanese. Aplikasi ini berisi ekspresi-ekspresi yang dipakai untuk situasi tertentu. Banyak pilihan situasinya, ada greetings, numbers, questions, dan masih banyak lagi.

Terakhir ada Wattpad. Ini aplikasi berbagi cerita gratis. Penulis suka baca-baca cerita di sini karena walaupun gratis, tulisan di aplikasi ini bagus-bagus. Bisa jadi bahan inspirasi sekaligus menambah perbendaharaan kata Penulis. Penulis juga nulis di situ, tapi untuk kalangan tertentu aja, hehehe.

6. Jadwal Sholat

Aplikasi yang satu ini berguna bagi Penulis yang suka banget menunda waktu sholat. Jadi Penulis tau waktu subuh abisnya kapan, dzuhur mulainya kapan. Alhamdulillah, dengan aplikasi ini, kemungkinan untuk melewatkan waktu sholat karena lupa waktu jadi berkurang.

Sebenarnya masih ada beberapa aplikasi yang penting, tapi setelah Penulis baca lagi postingan ini, udah cukup panjang. Jadi 6 poin di atas udah bisa lah mewakili isi keseluruhan dari ponsel Penulis. Kamu punya aplikasi yang lebih keren? Monggo bagi-bagi di kolom komentar!

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...