Wednesday, December 6, 2017

Hal yang Aku Harap Aku Tau Saat Masih 12 Tahun

Halo Pembaca Kece!

Di postingan kali ini aku mau cerita tentang apa, ya, bisa dibilang masa lalu, tapi ngga kejadian. Topik ini dari Wawa, hal yang aku harap aku tau pada usia 12. Umur 12 tahun, berarti aku masih duduk di kelas 6 SD. Aku harus mikir cukup keras untuk menyelesaikan topik ini, dan ternyata cuma dapet 3 hal. Langsung aku bagi aja ya!


Belajar Sopan Santun

Ummi dan Abiku adalah perantau. Ngga ada saudara yang tinggal di dekat rumah kami. Otomatis intensitas pertemuanku dengan mereka juga lebih jarang. Mungkin hanya satu atau dua kali setahun, waktu lebaran atau waktu ada acara keluarga. Ini membuat aku kurang mendapat pembelajaran kesantunan, misalnya mencium tangan orang yang lebih tua saat bertemu atau berpamitan dengan mereka. Ummi dan Abi memang membiasakanku untuk mencium tangan mereka, tapi hanya jika akan pergi jauh atau dalam waktu yang cukup lama aja. Kalau ke sekolah, atau ke pasar, ngga ada.

Berpamitan sebelum Pergi
www.hellovianovia.blogspot.co.id
Masalah timbul saat memasuki masa SMP dan SMA. Jika jam sekolah berakhir lebih cepat, aku dan beberapa temanku akan bepergian, mengunjungi rumah salah seorang dari kami. Pasti kami akan bertemu dengan orang tua temanku, dan saat tiba di rumah temanku itu, teman yang lain akan berbaris, menyalami orang tua si tuan rumah. Aku ikut baris, kok. Ikut salaman juga. Tapi ada rasa janggal, sungkan untuk melakukannya, karena biasanya hanya aku lakukan kepada Ummi dan Abiku.
Hal ini juga terjadi saat aku pulang kampung. Begitu tiba di rumah saudara, aku akan menyalami mereka satu per satu. Mungkin untuk ke saudara, aku memaklumi. Tapi jika kebetulan ada tamu yang berkunjung di rumah saudaraku, rasa janggal dan sungkan waktu bersalaman itu muncul lagi. Bahkan ini masih berlangsung hingga sekarang meskipun sedikit banyak rasa janggal dan sungkan bisa aku atasi.

Selain sopan santun, beberapa adat atau kebiasaan terkait dengan hubungan kekeluargaan juga aku kurang memahami. Misalnya dulu waktu kakek dari Abi meninggal, semua cucunya yang hadir mencium pipi dan dahi jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir, kecuali aku. Kenapa? Because no one tells me. Terdengar sederhana, tapi bahkan justru hal sesederhana itupun aku ngga tau, kan parah. Tapi mau gimana lagi, memang ngga pernah diajarkan. Karena biasanya hal-hal semacam itu diajarkan turun temurun secara natural, saat ada kejadian. Nah, di kasusku, aku jauh dari saudara. Dan ngga semua acara keluarga yang bisa aku hadiri karena masalah jarak dan waktu ini. Jadi kemungkinan aku untuk tau perilaku-perilaku semacam itu juga kecil karena jarang mengikuti  acara keluarga. Sekarang, aku berharap kalau waktu aku umur 12 tahun, aku tau itu semua.


Olahraga Itu Penting!

Aku akui, aku pemalas. Hampir dalam segala hal. Bahkan dulu waktu masih SD, makan aja aku enggan karena males mengunyah makanan. Ramadhan selalu aku nanti karena saat ramadhan aku ngga perlu tiga kali makan dalam sehari.

Nah, untuk makan aja males, apalagi olahraga. Serius, aku males banget untuk menggerakkan anggota badan, sekedar olahraga ringan. Dalam seminggu, aku Cuma sekali olahraga, yaitu saat ada pelajaran penjaskes di sekolah. Kalau misalnya materi saat itu teori, berarti aku ngga olahraga sama sekali minggu itu.

Olahraga
www.bacaberita.com
Saat SMA, Ummi sama Abi mulai protes karena aku masih juga males olahraga. Kalau libur, abis sholat subuh aku tidur lagi sampai jam 9 atau 10 pagi. Tapi gimana, karena ngga dibiasakan olahraga dari kecil, rasa malas itu susah pergi.

SMA kelas 3, aku mulai menyesali kemalasanku. Tubuhku minim mengalami pertumbuhan. Cungkring, pendek, juga kaku. Di kelas, pasti jadi siswa terpendek kedua atau ketiga. Badanku juga ngga mengembang seperti teman-temanku. Harusnya di usia remaja, dada mulai bidang, di lengan dan paha udah mulai membesar karena volume otot bertambah. Nah, aku engga, segitu aja.

Baru bener-bener berusaha berubah waktu kuliah. Mulai olahraga-olahraga ringan, bareng temen atau sendirian. Tapi ternyata semua udah terlambat. Badanku ngga menunjukkan tanda perubahan yang berarti.

Ngga ada perubahan ngga lantas membuat aku berhenti untuk olahraga kok. Karena udah sadar pentingnya olahraga, sampai sekarang aku akan menyempatkan waktuku untuk olahraga, sekedar meregangkan otot supaya ngga kaku.


Kebersihan Itu Penting!

Mengikat Gigi
www.southtempledental.com
Poin terakhir ini tentang kebersihan, terutama masalah di dalam mulut. Dulu ngga dibiasakan untuk sikat gigi dua kali sehari. Ini jadi terbawa sampai sekarang. Kadang dua kali sih, tapi ngga selalu. Cuma efeknya itu, lho, gigiku jadi berkarang. Emang ada cara instan. Tapi cara instan kan ngga begitu baik untuk badan. Yah, sekarang ini, masih mengusahan diri untuk menjaga kebersihan, ngga cuma mulut, tapi seluruh tubuh dan lingkungan sekitar, walaupun mandi cuma sekali sehari, hehe.


Udah, tiga hal ini aja yang aku harap aku tau lebih awal. Ada sih hal lain, tapi itu rahasia. Nah, kalau kamu, apa yang kira-kira kamu harap kamu tau lebih awal? Bagi di kolom komentar dong!

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...